Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontes Robot, Robot Mahasiswa Diadu Dengan Robot Pelajar

“Untuk kategori speed racer, robot yang boleh dipertandingkan adalah robot mikrokontroler,” kata Ahmad Alfian Faqih, Ketua pelaksana kegiatan Line Tra

zoom-in Kontes Robot, Robot Mahasiswa Diadu Dengan Robot Pelajar
surya/ M Zainudin
Salah seorang peserta lomba Line Tracer Design Contest (LTDC) 2014 UM di Gedung Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (24/09/2014) siang, tampak serius mengamati gerak mobilnya di trek robot mikrokontroler. 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG –Kontes robot kian populer bagi siswa maupun mahasiswa.

Kemampuan 161 robot dari berbagai sekolah, dan perguruan tinggi di Pulau Jawa diadu di Gedung Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (24/09/2014).

Mereka beradu cepat, lincah dan tepat untuk menaklukkan trek variasi sepanjang satu kilometer.

Robot-robot yang dipertandingkan ini terdiri dari dua jenis, yakni robot analog serta robot yang dikendalikan dengan mikro kontroler.

Robot ini semuanya bertanding di tiga kategori, robot analog, robot mikrokontroler, dan speed racer.

“Untuk kategori speed racer, robot yang boleh dipertandingkan adalah robot mikrokontroler,” kata Ahmad Alfian Faqih, Ketua pelaksana kegiatan Line Tracer Design Contest (LTDC) 2014 UM, saat ditemui Surya(Tribunnews.com Network), Rabu siang.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika UM angkatan 2012 ini memaparkan lomba ini diikuti oleh pelajar di tingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Karena tidak ada batasan kategori usia, lomba ini tentu menarik disimak. Sebab, bukan tidak mungkin ada pelajar yang mengalahkan mahasiswa.

Berita Rekomendasi

“Tapi itu belum pernah terjadi sampai sekarang, apalagi peserta lomba analog seluruhnya diikuti oleh pelajar,” katanya.

Salah satunya dari SMA di Singosari. Sekolah ini mengikuti kompetisi lomba robot di analog karena ini adalah pengalamannya bertanding.

Alasan yang lain, karena merangkai robot analog juga rumit dilakukan.

“Apabila salah menaruh komponen maka robot tersebut tidak jalan sebagaimana mestinya,” kata Budi, perwakilan tim.

Kasus seperti ini juga sering terlihat sepanjang pertandingan berlangsung. Banyak robot yang bergerak melalui sensor di bagian depan berjalan tidak semestinya.

Robot yang bentuknya menyerupai mobil tamiya itu seringkali berjalan lurus, berputar-putar, bahkan adapula yang mati.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas