Generasi Muda Banjar Puaya Gianyar Tinggalkan Kerajinan
"Kita cuma dapat rezeki setahun sekali menjelang Hari Raya Nyepi. Saat itu kita bisa jual bahan-bahan untuk membuat ogoh-ogoh," ujar seorang perajin k
Tribun Bali/I Putu Darmendra
I Wayan Laja, perajin pahat di Sukwati Gianyar, Bali, Kamis (25/9/2014).
TRIBUNNEWS.COM,GIANYAR - Para perajin topeng di Banjar Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, saat ini tengah mengalami masa-masa sulit.
Kerajinan yang menjadi tulang punggung masyarakat setempat terancam ditinggalkan generasi muda.
Bagaimana tidak, sepinya pembeli menjadi penyebab utama mengapa kawula muda memilih untuk meninggalkan kerajinan tersebut.
"Kita cuma dapat rezeki setahun sekali menjelang Hari Raya Nyepi. Saat itu kita bisa jual bahan-bahan untuk membuat ogoh-ogoh," ujar seorang perajin kayu, I Wayan Laja kepada Tribun Bali, Kamis (25/9/2014).
Padahal dahulu masyarakat bisa membiaya keluarga dengan hanya menekuni kegiatan memahat.
Namun saat ini warga harus menggeluti profesi lain seperti bertani.
Berita Rekomendasi