Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasek Dimutasi, Siswa di Situbondo Menangis dan Hadang Pintu Masuk Sekolah

"Pokoknya saya tidak rela kalau pak Supari dipindah," kata Rani, siswa kelas VI SDN 2 Seliwung, kepada Surya (Tribunnews.com Network) .

zoom-in Kasek Dimutasi, Siswa di Situbondo  Menangis dan Hadang Pintu Masuk Sekolah
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM,SITUBONDO - Puluhan siswa SDN 2 Seliwung, Kecamatan Panji,Situbondo, Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa, Senin (28/09/2014).

Mereka menolak kepala sekolahnya, Supari dimutasi dari sekolahnya.

Akibatnya  para siswa mogok belajar dan aktivitas belajar mengajar jadi lumpuh. Bahkan, sebagian guru hanya berdiri memandangi siswanya yang berunjuk rasa.

Dalam aksinya, selain membawa poster bertuliskan penolkan Supari dimutasi. Sambil menangis, para siswa  juga menghadang di pintu masuk, agar Supari tidak keluar dari sekolahnya.

Salah seorang siswa mengaku tidak terima jika kasek dimutasi ke sekolah lain.

Alasan penolakan tersebut, karena sejak dipimpin Supari sekolahnya maju dan kegiatan belajar mengajar aktif.

"Pokoknya saya tidak rela kalau pak Supari dipindah," kata Rani, siswa kelas VI SDN 2 Seliwung, kepada Surya (Tribunnews.com Network) .

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya maju, Kasek yang baru empat bulan menjabat ini peduli terhadap anak anak yang tidak sekolah.   

Bahkan, organisasi sekolah kembali normal, padahal sebelumnya tidak ada.

"Selama 13 tahun tidak ada perpisahan, baru satu kali ini ada perpisahan," jelas Eko Marhiyanto, "salah seorang guru bahasa inggris.

Penolakan mutasi kasek ini, tidak hanya dilakukan para siswa. Melainkan mendapat penolakan dari seluruh wali murid.

"Eman mas, siswa yang tidak tahu baca bisa membaca karena dibimbing langsung sama kaseknya. kami ingin anak anak disini pintar dan bukan bodoh," kata Nurhatijah, wali murid SDN 2 Seliwung.


Dikonfirmasi terpisah, Kasek SDN 2 Seliwung, Supari mengaku kaget saat datang ke sekolahnya pintunya tertutup dan seluruh siswanya tidak masuk.

"Jam 6.30 biasanya siswa sudah ada dan berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti upacara," kata Supari.

Dikatakan, pihaknya sudah menerima SK mutasi dari Dinas Pendidikan ke SDN 1 Mimbaan sejak Kamis (25/09/2014).

"Rencana hari ini saya mau pamitan, eh malah ada penolakan," tukasnya.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas