Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Lereng Pegunungan Muria Mulai Kesulitan Air Bersih

"Kami tidak membayar, hanya mengeluarkan biaya pemasangan pipa jaringan, beberapa waktu yang lalu," kata Rahman

zoom-in Warga Lereng Pegunungan Muria Mulai Kesulitan Air Bersih
TRIBUN JABAR /GANI KURNIAWAN
Petugas sedang mengisi air bersih ke truk tangki 

TRIBUNJATIM.COM, KUDUS-  Kemarau panjang mengakibatkan sumber air di lereng Pegunungan Muria semakin berkurang.

Kondisi tersebut mulai membuat warga tidak seleluasa sebelumnya dalam mendapat pasokan air bersih.

Jati Abdul Rahman (60), warga Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kudus, menyatakan, dampak kekeringan sudah mulai terasa di daerahnya. Selama ini dia mendapatkan pasokan dari jaringan sumber air di bagian utara desa.

"Kami tidak membayar, hanya mengeluarkan biaya pemasangan pipa jaringan, beberapa waktu yang lalu," kata Rahman kepada Tribun Jateng(Tribunnews.com Network), Minggu (28/9).

Ketika kondisi normal, kata dia, air dengan jumlah berapa pun mudah diperoleh.

Namun, saat sekarang dia merasakan tekanan air tidak sebesar sebelumnya. Meskipun begitu, dia mengaku belum sampai kesulitan mendapatkan air bersih.

"Pasokannya hanya berkurang saat musim kemarau seperti sekarang ini. Tapi, memang ada yang memperjualbelikan air dari sumber di lereng Pegunungan Muria,'' paparnya.

Berita Rekomendasi

Kades Kajar, Vickes Yudha menyatakan, hingga saat sekarang belum ada aturan baku soal pengambilan air permukaan, khususnya di lereng Pegunungan Muria.

Sejauh ini, di desanya belum pernah ada konflik antara warga dengan pelaku usaha penjualan air bersih.

Namun begitu, sebelumnya petani mengeluhkan pengurangan pasokan air irigasi karena tingginya penjualan air pegunungan.

"Kami berharap ada aturan baku mengenai hal tersebut," jelasnya.

Meskipun selama ini belum ada persoalan diantara dua pengguna air pegunungan, dia berharap, ada pengaturan pengunaan yang dapat diterima semua pihak. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gesekan pada masa mendatang.

"Air sudah jauh berkurang akibat kemarau panjang ini. Tetapi sejauh ini warga masih mendapat air tapi tidak seperti biasa yang dengan mudah mendapatkan air, kali ini cukup sulit," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas