Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dulu Perceraian Itu Aib, Kini Malah Ekspos Diri

Sayangnya, tidak sedikit keputusan itu diambil berdasarkan pandangan yang berasal dari tayangan yang begitu bias. Misalnya, sinetron yang kisahnya tid

zoom-in Dulu Perceraian Itu Aib, Kini Malah Ekspos Diri
/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ratusan calon pengantin mengikuti prosesi nikah massal di Trans Studio Mall, Makassar, Sulsel, Rabu (11/12). Sebanyak 406 pasangan dinikahkan secara massal, dan dari pasangan tersebut sebagian besar sudah menikah siri tetapi belum terdaftar di Kantor Urusan Agama dan tidak memiliki kartu nikah. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) 

Mereka sepertinya bangga kalau statusnya janda. Memang tidak ada masalah sih berstatus janda. Tetapi harus ada unsur edukasi, bukan sekadar mengekspos diri.

Masyarakat seperti dicekoki sesuatu yang sebenarnya bukan realitas di sekitarnya. Dunia keartisan jauh berbeda dengan realitas masyarakat.

Jangan sampai kemudian apa yang rerjadi di kalangan selebritas itu malah menjadi ‘realitas’ di masyarakat. Tentu saja hal ini akan menabrak norma-norma luhur kita.

Saya ingin katakan, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Saksinya bukan cuma manusia. Tuhan juga turut campur dalam urusan jodoh ini.

Pasangan yang hendak menikah, harus serius memikirkan apa dan bagaimana pernikahan itu dijalani.

Kuatkan komitmen bahwa pernikahan adalah ‘alat’ untuk mencapai tujuan hidup.

Ketika terjadi perselisihan, komunikasi dua arah menjadi kunci untuk mencairkan masalah. Libatkan seseorang yang dipercaya untuk memberikan nasihat-nasihat.

Berita Rekomendasi

Jangan hanya cek-cok terus ngomong cerai. Mereka yang mudah sekali mengucapkan kata itu, sebenarnya menjadi bukti ketidaksiapan mereka menjalani pernikahan.

Coba kembali dipikirkan, bagaimana dampak dari perceraian ini bagi anak-anak.

Jangan sampai, keputusan dua orang dewasa ini malah mengorbankan hak-hak anak-anak.

Dalam masalah perceraian, anak-anak yang mengalami kerugian terbesar, baik secara psikologis maupun sosial.

Ada pranata-pranata sosial yang bisa dimanfaatkan. Ambil contoh, tokoh masyakat dan agama.

Para tokoh ini kan memiliki komunitas kuat. Mereka juga menguasai ilmu sosial dan agama serta pengalaman berumah tangga dalam rentan waktu yang lama.

Nah, negara harusnya memanfaatkan mereka untuk menjadi konseling yang baik.

Halaman
123
Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas