Jember Daerah Merah HIV-AIDS
“Dari jumlah ODHA yang tercatat tahun ini, 26 diantaranya merupakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa,” kata Yumarlis, Kamis (2/10).
TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten Jember terus bertambah setiap tahun.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jember, tahun 2012 jumlah ODHA tercatat sebanyak 822 orang, kemudian tahun 2013 naik menjadi 1.118 orang.
Sampai dengan Juni tahun 2014 tercatat 1.335 orang. Dengan jumlah tersebut, Jember masuk dalam zona merah HIV-AIDS di Jawa Timur.
Menurut Humas Dinas Kesehatan Jember Yumarlis, mereka yang menjadi ODHA berasal dari sejumlah kalangan, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, buruh, bu rumah tangga, penjaja seks, wiraswasta, sopir dan lain-lain.
“Dari jumlah ODHA yang tercatat tahun ini, 26 diantaranya merupakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa,” kata Yumarlis, Kamis (2/10).
Para pelajar dan mahasiswa kebanyakan terkena penyakit tersebut akibat pemakaian narkoba jarum suntik.
Selain pelajar dan mahasiswa, yang memprihatinkan, ODHA dari kalangan ibu rumah tangga terus mengalami kenaikan.
Ibu rumah tangga ini sebagian besar tertular dari suami atau pasangannya.
Yumarlis menambahkan untuk menekan angka HIV-AIDS di Jember, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang HIV-AIDS.
Pihaknya tidak ingin persoalan HIV-AIDS ini menjadi fenomena gunung es yang hanya kelihatan di puncaknya saja.
"Kami terus melakukan tindakan pencegahan seperti sosialisasi, juga menyediakan pelayanan kesehatan tingkat Puskesmas sebagai lokasi konseling dan pengobatan," kata Yumarlis.
Kabupaten Jember berada di urutan kelima setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan Tulungagung dalam kasus HIV-AIDS.