Didemo Anggotanya, Wakapolres Bantah Keluarkan Kata-kata Kasar
“Lho, kalau ada anggota yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan melakukan kesalahan, apa saya harus mengatakan kenapa kamu begitu?" kata Hartono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Wakpolres Pamekasan Kompol Harotono membantah tudingan anggotanya jika selama ini dirinya sering mengeluarkan kata-kata kasar dan jorok kepada anggotanya saat melakukan pembinaan, baik dalam apel maupun ketika memberikan pengarahan di tempat umum.
Sebab dirinya sebagai seorang Wakapolres, tidak pantas dan kurang etis manakala mengucapkan kata binatang dan anjing kepada anak buahnya yang melakukan kesalahan. Wakapolres merasa kecewa dengan tindakan anak buahnya yang melakukan unjuk rasa menuntut dirinya dan Kabag Ops Kompol Slamet Riyadi serta Kabag Sumber Daya (Sumda) Kompol Sugeng Santoso, mundur dari jabatannya.
Karena itu, tegas Wakapolres, kalau dirinya dituding mengeluarkan kata yang dianggap menghina dan melecehkan anggota minta dibuktikan, di mana dan kapan dirinya mengungkapkan. Sebagai pimpinan di Polres, dirinya sudah melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku.
“Bahkan bila saya menjumpai anggota salah saya bina, bagaiamana nanti bisa kembali baik. Jika terdapat anggota yang nakal, saya suruh ke masjid untuk pembinaan mental. Bukan berarti anggota saya salah, lalu diperiksa untuk diajukan dan mendapatkan tindakan,” kata Wakapolres, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Sabtu (4/10/2014).
Namun, kata Hartono, dirinya mengaku dalam memberikan pembinaan terhadap anggota saat berbicara dan menegur sengaja menggunakan kalimat yang keras. Karena sebagai polisi yang banyak bertugas di lapangan menghadapi ancaman berat, tidak bisa ditegur dengan menggunakan gaya bahasa keraton yang halus dan pelan.
“Lho, kalau ada anggota yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan melakukan kesalahan, apa saya harus mengatakan kenapa kamu begitu? Tidak kan. Mesti keras misalnya, kenapa masalah ini tidak selesai. Sehingga selain kalimatnya lain dan tekanannya harus keras, ini sesuai pendidikan kepolisian,” papar Hartono.
Diakui, kalau dirinya kecewa dengan kinerja Reskrim karena sejumlah kasus pencurian sepeda motor di Pamekasan tidak terungkap. Bahkan sampai dirinya membuat kebijakan agar semua unsur terlibat seperti Sabhara, Intel, Lantas untuk mengungkap kasus pencurian ini, hasilnya juga tidak maksimal.
Disinggung keinginan anggotanya yang berunjuk rasa mendesak dirinya pindah dari Polres Pamekasan karena dianggap tidak mencerminkan sebagai seorang pimpinan, Hartono menyerahkan persoalan ini kepada pimpinan yang menilai. Sebagai pimpinan, ia menginginkan kinerja Polres Pamekasan sesuai dengan harapan masyarakat.`
Penulis: Muchsin