Asyik Jadi Penerima Tamu, Pengacara Ditembak
“Kemungkinan benda lain. Bisa ketapel atau dilempar orang. Tapi semua itu terus kami selidiki untuk mengungkap yang sesungguhnya
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO- Di tengah sibuk menerima tamu dalam hajatan khitan di rumah keponakannya di Tambak Sawah RT 6/RW 2, pengacara HM Ghufron, 54, keningnya tiba-tiba berdarah.
Diduga darah yang mengucur tepat di keningnya itu akibat peluru yang ditembakkan secara misterius.
Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (8/10) itu sempat membuat tamu dan keluarga panik karena Ghufron yang saat itu berbincang dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Tambak Sawah, Komari langsung menundukkan wajah.
Ia sempat mengaduh kesakitan sembari tangannya memegang dahinya.
Ternyata di jidatnya itu mengeluarkan darah sehingga banyak mengundang perhatian tamu undangan dan keluarga Ghufron.
Rumah korban yang jaraknya sekitar 10 meter dari tempat hajatan bermaksud pulang untuk istirahat. Karena kepala korban terasa pening dan seperti membesar ingin pecah.
Selain itu, darah yang mengucur semakin banyak dan akhirnya pihak keluarga bersama warga lainnya membawa korban ke RSUD Sidoarjo untuk pengobatan lebih lanjut.
Setelah mendapat perawatan medis, Ghufron yang tergabung dalam pengacara PGRI itu diperbolehkan pulang untuk istirahat.
“Waktu itu posisi saya berdiri dan asyik ngobrol dengan Pak Carik Komari, tiba-tiba ada benda mengenai jidat saya. Sepertinya ada percikan api,” tutur HM Ghufron, Kamis (9/10).
Disinyalir korban yang saat itu berada di barat terop dengan posisi menghadap timur ditembak orang tak dikenal dari arah timur.
Jarak tembak diperkirakan lebih dari 30 meter karena di sebelah timur korban banyak berderet kursi dan meja tamu undangan. Di sekitar lokasi kejadian padat permukiman (berhadap-hadapan) sehingga jika ada orang yang berbuat aneh akan mudah ketahuan.
Ketika kejadian berlangsung, ada warga yang melaporkan sehingga anggota dari Polsek Waru datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Petugas pun mendatangi korban untuk dimintai keterangan seputar kejadian yang baru menimpanya.
Namun korban mengaku kepalanya masih pening sehingga petugas melakukan olah TKP.
Di lokasi kejadian, petugas masih belum menemukan proyektil atau barang sejenis yang melukai jidat korban.
“Waktu itu saya disuruh melaporkan kejadian yang baru saya alami. Tapi waktu itu kepala saya benar-benar pening. Siang ini (Kamis 9/10) saya datang ke Polsek Waru untuk melaporkan,” ujar HM Ghufron.
Apakah penembakan yang dilakukan orang misterius itu terkait sejumlah kasus yang ditangani? Ghufron yang tidak berani memastikannya.
“Saya tidak berani dan tidak mau berandai-andai. Nanti sajalah menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan polisi,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Waru AKP Tony, mengungkapkan luka di jidat korban disinyalir bukan karena tembakan.
“Kemungkinan benda lain. Bisa ketapel atau dilempar orang. Tapi semua itu terus kami selidiki untuk mengungkap yang sesungguhnya. Kalau sampai kena tembakan bisa-bisa pecah tengkorak depannya,” paparnya.