Pasokan Listrik Jateng DIY Ibarat Ban Serep yang Kritis
"Beban puncak di siang hari 32 ribu MegaWatt sedangkan malam hari 36 ribu MW," terangnya.
TRIBUNNEWS.COM,SOLO- Pasokan listrik di kawasan Jateng dan DIY telah melewati batas minimal pasokan aman.
General Manager PLN Distribusi Jateng-DIY, Djoko R Abumanan mengatakan idealnya batas minimal pasokan aman adalah 30 persen dari total daya yang tersedia.
"Saat ini Jika diibaratkan mobil, ada ban serepnya dan belum digunakan. Kondisi sekarang, kita sudah pakai ban serep," ungkapnya, Kamis (9/10).
Dia menilai kondisi pasokan listrik sudah sangat terbatas.
Bahkan, kadang hanya 20-an persen dari total daya. Jika ada gangguan di pembangkit, maka terpaksa ada pemadaman bergilir.
"Beban puncak di siang hari 32 ribu MegaWatt sedangkan malam hari 36 ribu MW," terangnya.
Djoko mengaku saat ini pasokan listrik dari pembangkit belum normal seperti biasanya.
Apalagi rencana membuat pembangkit listrik tenaga uap di Batang, masih mendapat tentangan dari warga sekitar.
"Jika PLTU Batang jadi, bisa menyumbang 500 MW. Cukup besar untuk memenuhi pasokan listrik," katanya.
Saat ini sebagai langkah solutif menghadapi keterbatasan pasokan listrik pihaknya berupaya mengamankan pasokan listrik dengan membenahi pembangkit dan gardu induk.
Selain itu melakukan edukasi ke masyarakat dan meminta hemat listrik.
"Hemat listrik 1 Watt lebih mudah dilakukan daripada memproduksi listrik 1 Watt. Cukup matikan lampu yang tidak dipakai," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.