Diduga Manusia Perahu Hanyalah Kedok Untuk Menjarah Sumber Daya Alam
Diduga kuat, manusia perahu itu hanyalah kedok untuk menjarah sumber daya alam di wilayab perairan Berau.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.TANJUNG REDEB, - Bupati Berau, Makmur HAPK membenarkan, ada lebih dari 150 orang manusia perahu yang masuk wilayah Berau. Diduga kuat, manusia perahu itu hanyalah kedok untuk menjarah sumber daya alam di wilayab perairan Berau.
Bahkan menurut informasi yang dihimpun Tribun, jumlah manusia perahu itu semakin hari semakin bertambah. Karena itu, Makmur meminta aparat keamanan, terutama kepolisian dan TNI untuk mengahalau mereka. “Kita minta (Kapal Perang) KRI Macan Tutul beroperasi di sana, saya tidak mau tahu, dari sini harus ada pasukan yang bergerak, apa boleh buat,” tegasnya.
Menurut Makmur, pada masa lalu, masyarakat Berau kerap menjadi bulan-bulanan para perompak, tidak hanya menjarah, mereka juga dikenal suka bertindak sadis. “Mereka ini pendatang yang berkedok manusia perahu, dulu mereka melakukan (perompakan) secara langsung di kampung-kampung, sekarang mereka masuk dengan berpura-pura sebagai manusia perahu,” ungkapnya.
“Saya berani bicara begitu karena indikasinya kuat, dulu mereka merampok sekarang mereka menyelam mencuri hasil laut kita,” imbuhnya. Menurut informasi yang dihimpun Tribun, diantara ratusan manusia perahu itu, puluhan dinataranya merupakan wanita dan anak-anak.
"Mereka membawa anak-anak kecil sebagai upaya-upaya mengelabui kita dengan anak kecil. Manusia perahu sering begitu, kalau terdampar tidak seperti itu perilakunya, ini ada unsur kesengajaan (masuk wilayah Berau), ada kapal induknya selain ada kapal-kapal kecil yang tersebar di banyak pulau,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.