Kerugian Petani Akibat Debu Vulkanik Gunung Sinabung Capai Rp 97,7 Miliar
Jumlah kerugian pertanian akibat debu vulkanik Gunung Sinabung diperkirakan Rp 97,7 miliar.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MEDAN- Debu vulkanik yang rutin dimuntahkan Sinabung merusak tanaman holtikultura dan pangan di tujuh kecamatan Karo. Sedangkan jumlah kerugian pertanian akibat debu ini diperkirakan Rp 97,7 miliar.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumut M Roem mengatakan, debu vulkanik Sinabung mengakibatkan pengurangan produksi 30 persen pada setidaknya pada 2.959 hektare areal pertanian.
"Sampai saat ini belum ada puso, namun paling tidak akan terjadi pengurangan produksi sebanyak 30 persen," kata Roem pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-34 Tingkat Sumut di halaman Kantor Badan Ketahanan Pangan, Selasa (14/102014).
Hingga kemarin, Sinabung rutin memuntahkan debu vulkanik. Dalam situs Pemkab Karo, www.karokab.go.id, disebutkan, hingga pukul 12.00 WIB, Sinabung sudah erupsi tiga kali.
Roem mengatakan, areal tanaman pangan seluas 2.959 Ha tersebut terdiri atas 35 Ha tanaman pangan dan tanaman hortikultura seluas 2.924 Ha. Untuk tanaman hortikultura terdiri atas 2.063 Ha sayuran, 860 Ha buah, dan tanaman hias seluas 1 Ha dan 7.500 pot.
Roem mengungkapkan, dari laporan Petugas Koordinator Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan pengamat hama penyakit (POPT-PHP), debu vulkanik Sinabung menutupi luasan areal pertanian di lima kecamatan yaitu Namanteran seluas 364 Ha, Payung 50 Ha, Berastagi seluas 389 Ha, Merdeka 1.401 Ha, dan Dolatrayat seluas 651 ha.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.