Usai Bunuh Oktavianus, Fian Datangi Pak Lurah Sambil Bawa Pisau
Pria 28 tahun yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap Oktavianus Gahulang (21) itu memilih menyerahkan diri ke kantor polisi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Christian Wayongkere
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Pelarian AK alias Fian berakhir, Senin (13/10/2014) malam. Pria 28 tahun yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap Oktavianus Gahulang (21) itu memilih menyerahkan diri ke kantor polisi.
Fian yang berasal dari Desa Popontolen Kecamatan Tatapaan Minahasa Selatan itu membunuh Oktavianus yang merupakan warga Manembo-nembo, Kota Bitung, menggunakan besi putih, Minggu (12/10/2014) dini hari. Peristiwa mengerikan ini terjadi di sebuah pesta perkawinan di Tendeki, Kota Bitung.
"Pada Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita, tersangka menyerahkan diri dengan mendatangi rumah Lurah Tendeki. Dia mengaku telah membunuh. Dia datang membawa barang bukti pisau besi putih. Oleh Lurah, tersangka dibawa ke Polsek Bitung Barat," ujar Panit I Reskrim Polsek Urban Bitung Barat, Aiptu Ongen mewakili Kanit Reskrim Polsek Urban Bitung Barat, Ipda Rudolf Lumandung, Selasa (14/10/2014).
Dijelaskannya, dalam mengungkap kasus ini, awalnya polisi menduga RP alias Isal sebagai tersangka utamanya. Sebab, sebelum terjadi penikaman, Isal sempat memukul korban. RP kemudian kabur dan berhasil ditangkap polisi di Amurang.
"Tersangka utamanya adalah AK alias Fian. Tersangka sering tinggal di rumah saudaranya di Kelurahan Tendeki. Sementara peran Isal, masih didalami penyidik," ungkap Aiptu Ongen.
Fian nekat menusuk pinggang Oktavianus hingga tembus ke perut karena pengaruh minuman keras. Menurut Aiptu Ongen, tersangka ikut pesta miras bersama sejumlah warga. Saat itu, tersangka datang ke rumah warga Tendeki yang tengah menggelar pesta perkawinan.
Korban bersama dua rekannya berjalan menuju lokasi pesta nikah, kemudian bertemu dengan sejumlah warga Tendeki yang hendak pula menghadiri pesta tersebut.
Setibanya di lokasi pernikahan, tiba-tiba Isal keluar dari sebuah rumah lalu menyerang korban.
"Jadi yang keluar ini adalah Isal. Dia keluar karena mendengar ada orang yang berteriak atau ba kuku. Isal kemudian bersua dengan korban dan langsung menendang dan memukul korban tanpa ditanya lebih dulu," jelas Aiptu Ongen.
Isal sempat diamankan warga. Namun Isal bisa meloloskan diri dan menyerang korban. Kekacauan pun terjadi hingga Fian muncul lalu mengambil pisau dan ikut menyerang korban.
Korban sempat mencari pertolongan, sementara Fian melarikan diri.
"Antara korban dan tersangka tidak ada masalah pribadi, hingga terjadi seperti ini," tandasnya.
Kemarin, Fian hanya bisa tertunduk menyesali perbuatannya. Dia mengaku semua itu terjadi karena pengaruh minuman keras.
"Saat terjadi kekacauan saya lihat korban masuk ke tempat acara, lalu saya langsung pergi ambil pisau di rumah.
Saat itulah terjadi penikaman," tandasnya.