Penutupan Kantin Bukan karena Utang Legislator Makassar
"Kantin untuk sementara tutup karena dua pegawai saya lagi sakit. Kantin ini juga mau dibersihkan, lantainya mau ditegel, jadi bukan gara-gara utang,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Arsyam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penanggungjawab kantin DPRD Makassar, Hilmia, panik dengan pemberitaan terkait utang sembilan legislator Makassar di kantinnya.
Hilmia yang ditunjuk Darma Wanita DPRD Makassar mengelola kantin mengklarifikasi terkait berita yang menyebut kantin yang dikelolanya tutup gara-gara utang legislator belum dibayar, Rabu (15/10/2014).
"Saya tidak tahu kenapa ini jadi heboh, sebab sebelumnya sudah seperti ini (utang-mengutang). Sudah lima tahun saya kelola ini kantin, berutang terus-ji anggota dewan," kata Hilmia.
Hilmia mempekerjakan ibu dan anak Yani dan Faisal. Mereka melayani konsumen, sekaligus menagih anggota dewan dan staf yang mengutang. Yani dan Faisal tak tampak di DPRD kemarin.
"Kantin untuk sementara tutup karena dua pegawai saya lagi sakit. Kantin ini juga mau dibersihkan, lantainya mau ditegel, jadi bukan gara-gara utang," ujar Hilmia.
Berita ini sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan tutupnya kantin di DPRD Makassar karena utang menumpuk yang tak dibayar anggota dewan.
Satu-satunya kantin di lingkungan DPRD Makassar ini menyediakan menu seperti kopi, teh dengan harga Rp 5 ribu dan mie rebus atau goreng di bawah Rp 8 ribu.