Pengusaha Sulsel Ramai-ramai ke Jakarta
Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (72), secara khusus mengundang sejumlah pengusaha asal Sulsel,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (72), secara khusus mengundang sejumlah pengusaha asal Sulsel, menghadiri rangkaian seremoni pelantikannya bersama Joko Widodo, di di Ruang Paripurna Nusantara 1 di Gedung Nusantara, Gedung MPR RI, Senin (20/10/2014) pagi ini.
Jokowi menjadi presiden ke-7 republik ini. Sedangkan Kalla, akan menjadi wakil presiden ke-12.
Kalla mencatat sejarah, sebagai satu-satunya wakil presiden yang menjabat dua kali dengan dua presiden berbeda. Pada periode 2004-2009, Kalla menjadi wapres ke-10 mendampingi SBY.
Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali, dijadwalkan melantik kedua tokoh ini, pada pukul 10 lewat 12 menit, Waktu Indonesia Barat.
Rangkaian perlantikan berlangsung sekitar 4 jam. Sedangkan seremoni inti, pengambilan sumpah, hanya sekitar 4 menit.
Pengusaha Sulsel yang mendapat undangan khusus itu antara lain, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel Zulkarnain Arief dan Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel Amrullah Abbas.
"Sebuah kehormatan menyaksikan langsung pemimpin bangsa dilantik. Dan momen ini harus kami manfaatkan,"kata Amrullah, Minggu (19/10) sore, mengomentari undangan khusus dari JK itu.
Di era 1970-an, Kalla pernah menjadi Ketua Hipmi Sulsel. Sebelum dilantik menjadi Menteri Perdagangan RI (1999), selama tiga periode Kalla tercatat sebagai Ketua Kadinda Sulsel.
Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arief, mengemukakan juga membawa sejumlah pengurus teras kadin, dan sejumlah ketua asosiasi usaha level provinsi ke Jakarta.
Ketua BPD Hipmi Sulsel, Amirullah Abbas, mengaku memboyong sekitar 11 pengusaha muda Sulsel ke Jakarta, kemarin.
"Saya juga akan bergabung dengan pengurus Hipmi lainnya dari beberapa kota yang berencana turut hadir," ujar Amrullah
Sekadar diketahui, saat kampanye Pilpres Juni 2014 lalu, setidaknya tercatat ada 770 pengusaha asal Sulsel dan Sulbar yang mendeklarasikan diri menjadi relawan Jokowi-JK. Deklarasi itu menghadirkan Sofyan Wanandi, dan TB Silalahi.
Syahrul Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL), menjadi salah seorang gubernur di Indonesia yang diundang hadiri pelantikan Jokowi-JK di Senayan.
Dalam kapasitas sebagai Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Syahrul akan diberi tempat duduk di baris E/4, berdekatan dengan sejumlah menteri dan pejabat negara.
Syahrul, tadi malam, masih menyempatkan diri menghadiri acara syukuran rakyat relawan Jokowi-JK di Lapangan Karebosi, Jl Ahmad Yani, Makassar, Minggu (19/10).
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Bulukumba Zainuddin, Bupati Sinjai dan sejumlah kepala daerah lainnya mengaku tak dapat undangan.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, hari ini menggelar nonton bareng bersama pegawai pemkot di Balai Kota Makassar pada hari pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Meski sebelumnya telah mendapat undangan melalui telpon dari panitia.
"Di Makassar ja. Saya belum terima undangan tapi sudah di kontak dari Jakarta tapi karena ada kesibukan lainnya sehingga saya memutuskan untuk nonton bareng saja," katanya.
Ia pun mengungkapkan akan menggelar nonton bareng pelantikan Jokowi-JK bersama staf dan pegawai pemkot Makassar.
"Insya Allah besok kami nonton bareng, harapan kami semoga dengan pemerintahan JKW JK bisa segera mewujudkan Sea Toll-nya yang Insya Allah secara strategis lokasinya di Makassar," katanya.
Jadi rencana hanya nonton melalui tivi saja.
Karyawan dan keluarga besar karyawan Hadji Kalla dan Bosowa Group akan menggelar nonton bareng di lobi Wisma Kalla, menara Bosowa dan kantor perusahaan di seluruh Indonesia
Sementara dalam kapasitas sebagai Ketua PMI Cabang Makassar, wakil wali kota Syamsu Rizal, juga akan bergabung dengan relawan PMI di kediaman JK, Senin (20/10/2014) malam.
"Sebenarnya bukan perjalanan utama ke pelantikan, kita tak bisa masuk. Saya ke Jakarta untuk melobi PLN supaya memberikan lahannya untuk jadi jalanan," katanya. Ia pun mengaku ketika ke Jakarta pasti kerumah Jusuf Kalla karena urusan PMI.
"Setiap ke Jakarta kebetulan sekali bertepatan dengan pelantikan, beliau kan bos di PMI, saya di Makassar jadi harus ke rumahnya," ujarnya. (cr1/cha/smb/ilo/yud)