Sekte Aneh di Sulawesi, Dapat Wahyu Cabuli Anak-anak
Warga semakin geger oleh penjelasan Thamrin bahwa dia telah menerima 50 wahyu dan diperintahkan menggauli anak anak-anak dan remaja.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PINRANG - Thamrin kesepian. Istri dan anak perempuan semata wayangnya merantau ke Malaysia menjadi tenaga kerja wanita (TKW). Pria 58 tahun itu tinggal sendiri di rumahnya, Jl Gabus, Lingkungan Baru, Kelurahan Penrang, Kecamatan Wattang Sawitto, Pinrang, Sulawesi Selatan.
Tempat tinggal Thamrin "terjepit" di antara deretan rumah, warna catnya lebih menonjol.
Warga sekitar juga tidak curiga pada Thamrin yang hidup seorang diri. Apalagi, kebanyakan warga enggan duduk berlama-lama dengan Thamrin karena pria beruban ini sangat "pintar" bersilat lidah dan terkesan enggan dikalahkan dalam pembicaraan.
Tetangga juga sudah tak peduli melihat Thamrin yang malas ke masjid. Dia tidak pernah ikut salat di masjid, walau sekadar Salat Jumat serta Salat Iduladha dan Idulfitri.
Warga baru "menggubris" keberadaan Thamrin ketika pria ini membuat heboh.
Dia dilaporkan mencabuli seorang anak. Warga semakin geger oleh penjelasan Thamrin bahwa dia telah menerima 50 wahyu dan diperintahkan menggauli anak-anak dan remaja.
Warga kaget karena Thamrin yang mereka nilai malas beribadah itu justeru mengaku menerima wahyu dan bisa membebaskan seseorang dari api neraka. Dia juga mengaku mampu membimbing orang masuk sorga. Syaratnya, harus dia gauli dulu untuk menyatukan ikatan suci.
Hingga kemarin, sudah ada enam wanita yang melapor telah disetubuhi oleh Thamrin.
8 Tahun Perbuatan cabut ala "ikatan suci" itu dilakukan Thamrin sejak 2006, tak lama setelah istri dan anaknya ke Malaysia.
Sudah delapan tahun Thamrin melancarkan aksi cabul berkedok perintah wahyu itu dalam rumahnya. Korbannya sudah sulit terdeteksi. Aksi cabul Thamrin baru terbongkar, Jumat (17/10) lalu.
Kini, Thamrin mendekam dalam sel Markas Polisi Resort (Mapolres) Pinrang.
"Sebenarnya aksi tersangka sudah dilakukan sejak 2006 lalu. Baru terbongkar setelah ada orangtua korban yang melapor," Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Abd Kariem, di ruang kerjanya, Senin (20/10).
Thamrin tak bisa berbuat banyak saat dijemput paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pinrang di rumahnya.
Polisi tak pikir panjang dan langsung menjemput Thamrin setelah menerima laporan orangtua salah seorang korbannya berinisial A. .
"Kami masih menyelidiki korban lainnya yang sudah dilecehkan oleh Thamrin, namun belum melapor," ujar Kariem.