Koin Logam Nederland Hindia 1858 Pernah Ditemukan di Sungai Komering
Penambang pasir Sungai Komering, beberapa bulan sebelumnya pernah menemukan sebuah pecahan uang logam bertuliskan Nederland Hindia 1858.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Penambang pasir Sungai Komering, Sumatera Selatan, beberapa bulan sebelumnya pernah menemukan sebuah pecahan uang logam bertuliskan Nederland Hindia 1858.
Edi, pengelola lokasi tambang pasir bersama rekan-rekannya sesama penambang tak curiga dengan penemuan tersebut. Selain menemukan uang logam, batu giok dan rantau berukuran besar sempat tersedot oleh mesinnya.
"Benda-benda kuno tersebut ikut tersedot dalam pipa penyedot pasir. Bentuknya tidak terlalu besar dan menyesuaikan dengan pipa penyedot yang digunakan," ujar Edi kepada Tribun Sumsel, Selasa (22/10/2014).
Para penambang ini, juga menemukan benda kuno lainnya yang ikut tersedot berupa pecahan kepala berbentuk seperti Leak Bali yang sudah hancur. Temuan terbaru pekan lalu adalah 25 kilogram uang kuno Dinasti Tang.
Ketua Jaringan Masyarakat Adat Komering, H leo Budi Rachmadi SE, meninjau lokasi untuk melihat penemuan koin kuno tersebut. Dia akan berkoorinasi dengan Balai Arkeologi Palembang memastikan penemuan tersebut.
Sedangkan mengenai ribuan koin yang sudah berpisah-pisah dan dibagikan kepada warga Leo berjanji akan berusaha untuk mengumpulkan kembali agar penemuan tersebut bisa dijadikan salah satu budaya.
"Kemungkinan aliran Sungai Komering digunakan sebagai transportasi sejak zaman dahulu kala. Diperkirakan koin ini sudah berusia ratusan tahun. Kami akan pastikan usia koin ini dengan berkonsultasi dengan peneliti," ujar Leo.
Desa Negeriagung berjarak sekitar 10 Kilometer dari pusat Kota Martapura atau sekitar 1,5 Km dari jalan Provinsi Martapura-Kayuagung dengan perjalanan sekitar sekitar 15 menit menggunakan perahu ketek.
Sungai Komering memiliki hulu Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan dan bermuara di Sungai Musi melewati wilayah Martapura. Pesisir Komering OKU Timur diduga kuat jalur transportasi Kerajaan Sriwijaya.
Aliran sungai yang dalam dan tenang ditambah lagi dengan hulu sungai yang berbatasan tidak jauh dari laut lepas di wilayah Bengkulu dan Lampung menguatkan analisa itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.