Ratusan Perusahaan Rokok Kecil di Jatim Gulung Tikar
"Hanya beberapa saja perusahaan rokok kecil yang masih eksis tapi kondisinya juga sangat memprihatinkan. Sedangkan yang masih bertahan hanya berproduk
TRIBUNNEWS.COM,TULUNGAGUNG - Ratusan perusahaan home industri rokok di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai menutup usahanya.
Ribuan pekerja malahan sudah dirumahkan sebagian besar tanpa mendapatkan pesangon sesuai ketentuan.
Saat terjadi booming industri rokok di Kabupaten Tulungagung pada 2010, jumlahnya mencapai 200 lebih.
Namun saat ini yang masih berproduksi jumlahnya tak lebih dari 20 perusahaan.
"Hanya beberapa saja perusahaan rokok kecil yang masih eksis tapi kondisinya juga sangat memprihatinkan. Sedangkan yang masih bertahan hanya berproduksi sesuai pesanan pasar," ungkap Didik Joko, pengusaha rokok Sempulur kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Rabu (22/10/2014).
Diungkapkan Didik Joko, perusahaan rokok kecil banyak yang gulung tikar karena regulasi peraturan pemerintah saat ini sangat tidak berpihak kepada pengusaha rokok.
Akibatnya, hanya perusahaan rokok yang besar saja yang masih dapat bertahan.
"Peraturan tentang cukai yang ada saat ini banyak merugikan perusahaan kecil. Terlebih kenaikan cukai membuat industri rokok semakin terpuruk," tambahnya.
Didik mengungkapkan, jika sebelumnya dapat mempekerjakan sekitar 150 pekerja setiap hari, saat ini yang masih tersisa hanya sekitar 30 orang. Itupun hanya masuk kerja tiga hari dalam seminggu sesuai order dari pasar.
"Produksi kami sesuai pesanan pasar," tambahnya.
Karena prospeknya semakin tidak menguntungkan, banyak pengusaha rokok yang telah berganti usaha. Ada yang jadi pengusaha ayam petelur dan pedaging atau usaha di sektor perdagangan lainnya.
"Usaha rokok semakin tidak menguntungkan bagi pengusaha kecil. Terlebih rokok kretek," ungkapnya