Sopir Bus Kota di Palembang Diduga Jadi Otak Pencopetan di Bus yang Disopirinya
Ditenggarai, Tm sang supir Bus ini menjadi otak dan mengkoordinir aksi para Alap-alap buskota julukan dari para pencoleng atau copet bus kota.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Diduga ikut serta saat melakukan aksi copet di dalam bus kota jurusan KM-12-Plaju, yang dikemudikannya, Tm (18) warga Kelurahan Sukarami, harus berurusan dengan pihak kepolisian Polresta Palembang, Jumat (24/10/2014), sekitar pukul 19.30, kemarin.
Ditenggarai, Tm sang supir Bus ini menjadi otak dan mengkoordinir aksi para Alap-alap buskota julukan dari para pencoleng atau copet bus kota.
Tm ditangkap anggota Lantas Polresta Palembang, karena diduga ikut serta dalam aksi copet yang dilakukan kernetnya, yakni Bb (19) warga Jalan Sanjaya saat bus kota yang dikemudikannya sedang mencari penumpang dikawasan jalan Sudirman, tepatnya dekat mesjid Agung Palembang.
Namun apes dialaminya, setelah Bb melakukan aksinya, mengambil dompet korban yakni Nenci (28), warga tembok Baru Lorong Bersama, Kelurahan 11 ulu Su II, Palembang, saat itu korban langsung berteriak.
Alhasil mengundang petugas lantas yang sedang berjaga diseputar mesjid Agung dan langsung mengamankannya.
Namun, sayang satu pelaku sang kernet berhasil kabur. Sedangkan Tm tak bisa mengelak lagi, karena Dompet korban berisikan uang senilai Rp 9,3 juta, saat itu ada dibawa kursinya, tanpa banyak bicara Tm langsung digiring ke Polresta Palembang.
Ketika diperiksa penyidik, Tm mengaku tidak ikut-ikutan dalam aksi copet yang dilakukan kernetnya itu," Bobby memang kernet saya pak, tapi ia baru jadi kernet saya. Nah masalah dompet ada dibawa dikursi saya, saat Bobby kabur dompet itu diletakkannya disitu. Jadi saya tidak tahu apa-apa," katanya.
Sementara, Kasat Lantas Kompol Arief Fitrianto mengatakan, benar anggota sudah melakukan penangkapan terhadap tersangka copet bernama Tomi, " bersangkutan diduga ikut serta melakukan aksi copet yang dilakukan kernetnya, karena saat itu barang bukti dompet korban berada dibawa kursi tempat duduknya," ungkap Arief.
Hingga kini, ditambahkan Arief, pelaku sudah diamankan, untuk mempertanggung jawabkan ulahnya. Sedangkan satu tersangka lainnya, masih dalam penyejaran unit rekrim Polresta Palembang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.