Mahasiswi Cantik Unika Hilang Sejak Life In di Bawen
Yemima Fanuel Sudarno (18) atau biasa disapa Mima hilang sejak Minggu 19 Oktober 2014 hingga kini belum ditemukan.
Editor: Budi Prasetyo
Mahasiswi Cantik Unika Hilang Sejak Life In di Bawen
Laporan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Yemima Fanuel Sudarno (18) atau biasa disapa Mima hilang sejak Minggu 19 Oktober 2014 hingga kini belum ditemukan. Mahasiswi berparas cantik itu tak pulang ke rumah sejak mengikuti kegiatan Life In di Desa Harjosari, Bawen Kabupaten Semarang, yang diselenggarakan oleh Unika Soegiyopranoto Semarang, tempatnya Mima kuliah.
Mima warga jalan Jagalan 554, Ungaran masih duduk di bangku semester pertama jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Katholik (Unika) Soegiyopranoto Semarang. Kabar hilangnya Mima sudah menyebar di media sosial maupun broadcast BBM.
Adapun ciri-cirinya yaitu kulit sawo matang, mata agak sipit, gigi gingsul, rambut lurus sepinggang, tinggi 160 cm dan berat 48 kg. Siapapun yang menemukan Mima bisa langsung telepon atau sms ke nomor 085641554102/085727752507.
Pihak keluarga sudah melaporkan kasus hilangnya Mima ke Polres Semarang. Namun sejauh ini, putri pertama pasangan Yusuf Sudarno (46), Maria Daria (45) belum ada kabarnya.
"Handphone Mima juga sudah tidak bisa dihubungi sejak awal. Upaya apapun sudah kami lakukan tapi tak ada hasil. Hasil informasi teman-teman dan rumah sakit juga nihil. Baru setelah itu, kami lapor ke Polres pada Jumat kemarin," terang ibu Mima, Maria, di Gereja Maranata, Jalan Brigjen Sudiarto, Ungaran, Rabu (29/10/2014) siang.
Menurut Maria, terakhir diketahui, Mima tengah menempuh perjalanan menumpang angkutan umum menuju rumah pada Minggu sore dari kawasan kampus di Bendan Duwur. Saat itu Mima usai mengikuti kegiatan live in selama tiga hari di Dusun Pancoran, Desa Harjosari, Bawen.
"Mima sempat mampir di tempat kos temannya di Semarang setelah mengikuti kegiatan kampus selama tiga hari bersama puluhan teman-temannya itu. Lalu sekitar jam lima sore, Mima pamitan pulang naik angkot," kata Maria.
Maria yang aktif di gereja sebagai Prayer Ministry itu berharap agar putrinya yang dikenal tak neko-neko itu segera kembali dalam pelukan keluarganya. Maria mengaku tak akan patah semangat untuk berupaya menemukan keberadaan putrinya.
"Banyak keluarga dan teman yang mendukung. Saya percaya Tuhan pasti melindungi anak saya dan mengembalikan kepada kami," tutur Maria. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.