Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Kesenian dan Tradisi Jawa Timur Masuk Warisan Budaya Nasional

"Usulan ini disampaikan daerah masing-masing, kemudian ada tim Tim Ahli Warisan Budaya yang menilai dan kemudian ditetapkan," terang Sri Hartini

zoom-in 8 Kesenian dan Tradisi Jawa Timur Masuk Warisan Budaya Nasional
SUGIHARTO
Sebanyak 2106 penari menunjukkan kebolehannya dalam pagelaran Paju Gandrung Sewu pada Festival Banyuwangi 2013 di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2013). SURYA/SUGIHARTO 

TRIBUNNEWS.COMBANYUWANGI - Delapan jenis kesenian dan tradisi budaya Jawa Timur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penetapan ini dilakukan di Jakarta pertengahan Oktober lalu, bersamaan dengan penetapan 96 kesenian dan tradisi budaya sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.

Delapan kesenian asal Jawa Timur yang masuk sebagai benda warisan budaya takbenda nasional berupa Wayang Topeng (Malang), Syiir Madura  tari Seblang dan Ritual Tumpeng Sewu (Banyuwangi), Ludruk dan Jaran Bodhag (Probolinggo), Topeng Dongkrek (Madiun) dan Upacara Kasada (Tengger).

"Usulan ini disampaikan daerah masing-masing, kemudian ada tim Tim Ahli Warisan Budaya yang menilai dan kemudian ditetapkan," terang Sri Hartini direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, saat acara dialog budaya di Banyuwangi, (Rabu (30/10/2014).

Hartini mengatakan, penetapan ini ditujukan agar budaya lokal dapat dilestarikan.

Meski sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional, Hartini mengatakan, pemerintah daerah  mempunyai kewajiban melakukan proses pelestarian itu.

"Caranya dengan terus melakukan dialog antara budayawan, seniman, akademisi, tokoh adat," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Selain delapan kesenian dan tradisi di atas, Jawa Timur juga menempatkan permainan anak Egrang sebagai Warisan Budaya Takbenda Bersama.

Masuk kategori bersama karena permainan ini juga ada di banyak daerah meski dengan nama-nama yang berbeda.(Wahyu Nurdiyanto)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas