Wali Kota Solo Gandeng Investor Korea Pasang 17 Ribu PJU Pintar
"Masih ada 17.000 PJU (konvensional, red) yang belum diganti PJU pintar. Nah untuk mengganti itu semua butuh dana besar, kalau APBD jelas tak mampu,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Priatmojo
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan satu dari tiga investor yang siap menjajaki kerjasama untuk investasi 17 ribu lampu penerangan jalan umum pintar berasal dari Korea.
"Masih ada 17.000 PJU (konvensional, red) yang belum diganti PJU pintar. Nah untuk mengganti itu semua butuh dana besar, kalau APBD jelas tidak mampu," ujar Rudyatmo kepada wartawan di Solo, Sabtu (1/11/2014).
PJU pintar bisa menghemat energi sampai 60 persen, namun dana yang dibutuhkan mencapai ratusan miliar rupiah. Jika seluruh PJU konvensional diganti PJU pintar, Pemkot Solo bisa menghemat biaya untuk PPJU ke PLN.
Biaya PPJU yang harus dibayarkan mencapai Rp 28 miliar pada 2013. Tahun ini, Pemkot Solo mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar atau melebihi porsi tahun lalu dengan pertimbangan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
"Satu-satunya jalan untuk menekan beban PPJU harus menerapkan model smart street lighting atau PJU pintar. Kalau tidak ya dua sampai tiga tahun lagi APBD jebol untuk membayar PPJU saja," sambungnya.
Saat ini pemasangan PJU pintar baru 300 titik, sedangkan sisanya masih menggunakan PJU konvensional yang boros energi. Rudy masih melakukan studi kelayakan dengan melibatkan USAID.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Solo, Hasta Gunawan, menerangkan USAID akan mendukung studi kelayakan penggunaan PJU pintar, meliputi kajian ekonomi, hukum dan teknis. Kajian ekonomi akan didahulukan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.