Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelesaian Bedah Rumah di Batu Malang Molor

Penyelesaian Program Bedah 289 rumah warga kurang mampu di Kota Batu molor dari jadwal, yakni bulan Oktober.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Penyelesaian Bedah Rumah di Batu Malang Molor
surya/iksan fauzi
SIDAK BEDAH RUMAH - Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo (kiri) bersama Wakil Ketua DPRD, Nurochman (kanan) sidak rumah milik Ana warga Dusun Jeding, Desa Junrejo yang masuk dalam program bedah rumah, Selasa (4/11/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, BATU - Penyelesaian Program Bedah 289 rumah warga kurang mampu di Kota Batu molor dari jadwal yang ditetapkan, yakni bulan Oktober. Hingga saat ini, ada rumah warga yang belum tersentuh oleh TNI sebagai penggarap.

Selasa (4/11/2014), Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, Wakil Ketua DPRD Nurochman dan Ketua Fraksi PDIP Asmadi menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) di tiga rumah.

Dua rumah di Kelurahan Sisir milik Siti Aminah Jl Wilis Gang 5 dan rumah milik Sunardi di Jl Anjasmoro Dalam 29, serta rumah milik Ana warga RT 1 RW 6 Dusun Jeding Desa Junrejo.

Dari tiga rumah itu, hanya rumah milik Sunardi yang dibongkar 23 September, hampir selesai. Rumah itu sudah terbangun, namun TNI belum memasang tegel lantai, plafon dan pintu.

Untuk rumah Siti Aminah, TNI belum memasang atap galvalum, pintu, plafon, serta tegel. Siti pun harus menumpang di rumah tetangganya. Rumah janda beranak satu itu sudah sebulan ini digarap TNI. Ketika disidak pimpinan DPRD, tidak ada aktifitas di sana.

Sedangkan rumah Ana yang terbuat dari gedek (anyaman bambu) belum tersentuh sama sekali. Rumah Ana yang dekat dengan sungai itu terlihat hampir roboh. Ana tidak tahu, kapan rumahnya dibangun. Ia hanya pasrah saja.

“Saya sudah menandatangani pencairan untuk dibangun tapi sampai sekarang belum dibangun, ya tidak apa-apa. Bagaimana lagi, saya hanya berharap segera dibangun,” ujar Ana.

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua DPRD, Nurochman menilai, molornya penyelesaian program bedah rumah patut mendapat perhatian. Dari beberapa lokasi sidak penyelesaian tidak sesuai dengan jadwal. Seharusnya, satu rumah diselesaikan sampai tuntas sebelum pindah ke rumah lain.

“Kalau melihat Bu Siti tadi kan kasihan, dia harus numpang dan merepoti tetangganya. Apalagi jadwal penyelesaian satu rumah batas waktunya 12 hari,” papar politisi PKB ini.

Ketua DPRD, Cahyo Edi Purnomo menambahkan, ada lima rumah di Desa Junrejo belum dikerjakan sama sekali. Ia minta, pelaksana program menuntaskan program itu sebelum musim hujan tiba.

“Mereka ini kan berharap rumah baru yang layak, seperti Pak Sunardi tadi. Tapi mereka tidak mengetahui kapan dibangun. Nah, sebaiknya segera dilaksanakan,” desaknya.

Cahyo menyarankan kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) supaya memperbaiki menejemen kontraknya, misalkan, menambah penggarap supaya bisa selesai sesuai dengan kontrak kerja, menyinergikan TNI dengan warga sekitar.

“Mereka sudah menandatangani pencairan dana, tapi kok belum digarap. Memang, dari pengamatan kami, pembangunannya sudah profesional, namun ada pekerjaan yang belum selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Pemkot Batu, Teguh Wijayanto mengakui keterlambatan penyeleisan program tersebut karena ada kendala.

Kendala pertama, tenaga kerja dari TNI sempat sibuk dengan hari ulang tahun TNI 5 Oktober. Kedua, Pemkot terlambat mencairkan anggaran.

“Setelah kami bertemu dengan pihak TNI, kami sepakati mulai pekan ini dilanjutkan lagi,” katanya.

Kata Teguh, TNI juga mengkhawatirkan musim hujan yang segera tiba, karena itu, semua rumah yang masuk program akan dibangun hingga atap dulu.

Untuk penyelesaian bangunan bagian bawah bisa dikerjakan setelahnya, supaya pemilik rumah bisa menempati. “Kami targetkan program ini selesai bulan Desember,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas