Ganguan Jiwa, Ibu dan Anak Dirantai di Rumah Kosong
Informasi yang dihimpun Surya Online(Tribunnews.com Network), Kamis (6/11/2014), Nurhidayah (25) malahan harus dirantai kedua kakinya.
TRIBUNNEWS.COM,TULUNGAGUNG - Nasib tidak manusiawi dialami ibu dan anak di Tulungagung ini.
Karena mengalami gangguan kejiwaan, anak dan ibunya terpaksa dirantai di rumah kosong.
Kedua penderita gangguan jiwa dirantai di rumahnya Dusun Tempel, Desa Tanggul Kundung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun Surya Online(Tribunnews.com Network), Kamis (6/11/2014), Nurhidayah (25) malahan harus dirantai kedua kakinya.
Sedangkan Paisah (60) ibunya hanya dirantai kaki kanannya.
Nurhidayah dirantai kedua kakinya, karena saat masih dirantai salah satu kakinya dapat dengan mudah meloloskan diri.
Keduanya terpaksa dirantai supaya tidak berkeliaran serta memudahkan pihak keluarga melakukan pengawasan.
Dalam kondisi biasa, ibu dan anaknya itu tampak seperti layaknya orang normal karena dapat diajak berkomunikasi.
Namun jika penyakitnya kambuh, keduanya mengomel tidak karuan dan bertindak agresif.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, akhirnya keduanya dirantai.
Menurut Kanapi, Kaur Kesra Desa Tanggul Kundung kepada Surya Online(Tribunnews.com Network)menyebutkan, ibu dan anak itu dirantai atas kesepakatan warga bersama pihak keluarga.
Kondisi rumah dengan lantai tanah tempat keluarga penderita gangguan jiwa ini berada di tepian perbukitan hutan serta sangat memprihatinkan.
Selain itu rumahnya lokasinya agak berjauhan dengan rumah para tetangganya.
Namun keduanya setiap hari mendapatkan kiriman makanan dari keluarga dan para tetangganya.(dim)