Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KONI Jatim Cemas, Atletnya Tak Tampil Prima di PON Remaja

"Kami sudah telpon dan panggil orang tuanya. Mereka malah tetap memaksa anaknya tampil di Asian School Games (ASG). Kalau dilarang malah saki

zoom-in KONI Jatim Cemas, Atletnya Tak Tampil Prima di PON Remaja
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DIGELAR DI BANDUNG - Salah satu atlet sepatu roda tampil di nomor Individual Time Trial (ITT) 300 meter putri dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014 di Lintasan Sepatu Roda Saparua, Kota Bandung, Kamis (13/11). Akibat kurang persiapan, Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah penyelenggaraan Porda Jabar XII/2014 terpaksa menggelar beberapa cabang olahraga di tempat lain, seperti Kota Bandung, Subang, Kabupaten Bandung Barat, Karawang, dan Bogor. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Mendekati perhelatan PON Remaja I 2014 pada 9-15 Desember nanti, KONI Jatim mulai cemas dengan kondisi para atlet Jatim.

Tampilnya beberapa atlet andalan di kejuaraan nasional dan internasional, sehingga berpengaruh pada stamina.

Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid menjelaskan, para atlet muda andalan Jatim di PON Remaja, malahan ada di Pelatnas dan juga persiapan menuju Asian School Games 2014 di Manila.

Dia lalu mencontohkan di cabang olahraga (cabor) atletik, ada atletnya yakni Adinda Larasati yang tampil di Asian School Games. Padahal, atletik ditargetkan 10 medali emas.

"Kami sudah telpon dan panggil orang tuanya. Mereka malah tetap memaksa anaknya tampil di Asian School Games (ASG). Katanya, kalau dilarang malah sakit," urainya kepada wartawan, Kamis (27/11).

Adapun pelari berusia 16 tahun itu memang jadi andalan Jatim di nomor 100 meter, Selain Adinda,  ada juga beberapa pelari lainnya yang turut ke Manila, bukan bersiap menghadapi PON Remaja.

Pihaknya mengkhawatirkan recovery fisik setelah kejuaraan ASG, sebab ajang itu akan berakhir pada tanggal 6 Desember mendatang.

Berita Rekomendasi

Jadi, praktis hanya 2 hari saja beristirahat sebelum PON Remaja resmi dimulai 9 Desember nanti.

"Kami juga memikirkan tentang kemungkinan fisik menurun, atau jet lag, dan juga penurunan fisik lainnya karena perjalanan, dan itu membuat kami cemas dan khawatir," tuturnya.

Untuk mengantisipasi itu, KONI Jatim telah berkonsultasi dengan pelatih dari Australia Barat yang kini menjadi partner Jatim di bidang olahraga.

Dengan waktu dua hari, pelatih dari Australia Barat bisa menjamin agar fisik atletnya bisa kembali normal.

"Dua hari saja bisa cukup untuk mengembalikan fisik, jika penurunannya tak siknifikan. Namun untuk mengantisipasi penyelamatan medali, kini atlet yang berpotensi perak akan di push untuk bisa meraih emas," paparnya.(Sda)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas