Granat yang Diketemukan di Rudis Bupati Minahasa Berumur Sepuluh tahun.
Granat tersebut masih aktif. Itu terlihat dari platuknya yang belum terlepas. Ia memperkirakan, granat itu berumur sekitar sepuluh tahun.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM. TONDANO - Sebuah granat aktif jenis nanas ditemukan di samping kiri rumah dinas (rudis) Bupati Minahasa, Minggu (30/11) sekitar pukul 16.50 Wita. Namun kejadian tersebut baru dilaporkan ke Polres Minahasa Senin (1/12/2014) sekitar pukul 08.30 Wita.
Granat yang telah berkarat tersebut ditemukan pertama kali oleh Dolfi Singkoh (70), petugas kebersihan di rudis Bupati. Saat itu ia hendak mengecek taman yang telah dibersihkan beberapa pekerja lainnya. Dolfi kemudian melihat sesuatu janggal, yang dipastikannya bukan batu. Saat mengatamati lebih seksama, ia langsung tahu bahwa itu granat.
"Itu berada di atas tanah, dan terbiarkab begitu saja. Sudah sangat berkarat dan beberapa bagian sudah menyatu. Pas saya lihat, itu pasti bukan batu. Saya amati lebih dekat, dan ternyata itu granat," ujar Dolfi yang adalah pensiunan TNI ini.
Situasi di rudis kala itu sepi, sehingga Dolfi pun menunggu hingga keesokan paginya untuk melaporkannya. Pagi pun tiba, Dolfi kemudian melaporkan kejadian itu pada ajudan Bupati Jantje Wowiling Sajow (JWS). Saat itu pula, ia didampingi ajudan tersebut langsung melapor ke Polres Minahasa.
Menurut Dolfi, granat tersebut masih aktif. Itu terlihat dari platuknya yang belum terlepas. Ia memperkirakan, granat itu berumur sekitar sepuluh tahun. Saat ini pun, ungkapnya, granat jenis tersebut masih dipakai TNI sebagai senjata. Menurutnya pula, daya ledak granat tersebut beradius sepuluh meter. (baca juga: Granat Aktif yang Ditemukan di Rudis Bupati Minahasa)
Ia sendiri bersyukur, saat sedang mengerjakan taman itu, beruntung granat tersebut tak meledak. "Kami membersihkan taman ini. Beruntung tak kena granat itu. Kalau sampai kena cangkul, itu bisa meledak. Dan tentu membahayakan," tuturnya.
Setelah melapor, personel Polres Minahasa langsung datang ke lokasi untuk mengamankan granat tersebut. Lengkap dengan ember dan pasir. Namun menurut Dolfi, meski personel standby di lokasi, yang menangkat granat tersebut adalah dirinya.
"Mereka standby mengitari granat, namun saya yang angkat, lalu taruh di ember yang ada pasir. Pelatuknya langsung saya remas agar tak meledak. Saya sendiri tak takut karena waktu tugas dulu sudah tak asing dengan barang seperti ini. Yang penting tahu bagaimana menghadapi benda seperti ini," jelasnya.
Kapolres Minahasa AKBP Ronald Rumondor saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya barang bukti tersebut sekarang telah diamankan di gudang sarana dan prasarana Polres Minahasa. Ia pun menyebut saat ini pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. "Masih dikembangkan, dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya