Robot Penyelam Bantu Pencarian Bangkai Pesawat
Rencananya, Kamis (4/12/2014) pagi ini akan dilakukan penyelaman di titik yang sama hanya satu titik logam dalam kedalaman 100 meter.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AIRMADIDI - Berbagai upaya dilakukan untuk mencari Pilot Ronny Djasril dan mekanik, Pian Sopian di Laut Kema, Minahasa Utara.
Dua awak pesawat Pilatus Trush 510P milik Elang Nusantara Air itu jatuh di Laut Kema, Selasa (2/12/2014) akibat cuaca buruk.
Mayjen TNI Tatang Zainudin yang memimpin evakuasi, Rabu (3/12/2014) menegaskan, upaya pencarian korban dan bangkai pesawat terus dilakukan.
"Hari ini (kemarin), kami lanjutkan operasi pencarian dengan melibatkan satu kapal negara Basarnas, KRI Kodam Naga Lantamal, Polair, tujuh perahu karet dan unsur nelayan dari warga setempat serta sejumlah penyelam dari tim gabungan," kata Mayjen Tatang Zainudin.
Titik jatuhnya pesawat di koordinat 01 derajat 21' 53" N dan 125 derajat 07' 30" E sekitar satu mil dari Pantai Firdaus Kema Minahasa Utara.
"Mudah-mudahan segera ditemukan, termasuk nasib dua korban," kata Tatang.
Tatang mengatakan, tim gabungan yang diterjunkan lebih dari 100 personel.
"Pencarian ini menggunakan alat marine detector dan robot untuk melacak keberadaan pesawat yang dikendalikan anggota regu Basarnas," katanya.
"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kalau semua seperti itu, apa yang dilakukan akan mendapatkan hasilnya," ungkapnya.
Rencananya, Kamis (4/12/2014) pagi ini akan dilakukan penyelaman di titik yang sama hanya satu titik logam dalam kedalaman 100 meter.
"Besok (hari ini) akan dilakukan penyelaman menggunakan robot penyelam," kata Mayjen Tatang.
Selain itu, kata dia, akan ada delapan penyelam dari Marinir dan Basarnas.
"Bagi masyarakat umum dapat mendaftarkan diri untuk melakukan penyelaman," tandasnya. (kel)