Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Dulbaki Bantah Tutup Jalan, Gara-Gara Kalah Pilkades

"Jadi, sekarang pondasi pembatas tanah tersebut diteruskan dengan pemasangan tembok setinggi tiga meter. Sedangkan jalan warga disampingnya tetap ada

zoom-in Keluarga Dulbaki Bantah Tutup Jalan, Gara-Gara Kalah Pilkades
Surya/A Rivai
Tembok yang dibangun oleh H Dulbaki di lahan miliknya, ternyata tidak mengganggu jalan desa setempat dan nampak masih bisa dilalui warga, seperti tampak dalam gambar. 

TRIBUNNEWS.COM,SUMENEP -  Tudingan warga sekitar bahwa H Dulbaki (50) tokoh masyarakat Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep,Jawa Timur yang menutup jalan lantaran kalah dalam pemilihan kepala desa ( Pilkades ) di desa setempat, beberapa waktu lalu, dibantah oleh keluarga Haji Dulbaki.

Melalui juru bicara keluarga H Dulbaki, Irwan Hayat (29), mengatakan bahwa H Dulbaki tidak menutup jalan umum, karena sampai saat ini jalan umum masyarakat desa setempat tetap masih bisa dilalui dan tumpukan batu yang ada sejak dua hari setelah pilkades tidak diperuntukkan untuk menutup jalan warga.

“Berita penutupan jalan karena kalah pilkades sama sekali tidak benar, jalan itu bukan jalan desa, melainkan jalan setapak yang sebelumnya memang sudah ada di pinggir gudang, dan saat ini tetap ada," ujar Irwan Hayat, pada SURYA, Sabtu (6/12/2014).

Dikatakan, selama ini warga yang menyebut ada penutupan jalan, hanya karena adanya kepentingan pribadi seseorang saja yang selama ini menggunakan fasilitas tanah milik H Dulbaki untuk keluar masuknya kendaraan bermotor.

Padahal selama ini tanah milik H Dulbaki memang sudah ada pondasi setinggi 30 centimeter.

"Jadi, sekarang pondasi pembatas tanah tersebut diteruskan dengan pemasangan tembok setinggi tiga meter. Sedangkan jalan warga disampingnya tetap ada dan bisa dilalui seperti biasanya," tutur Irwan.

Ditambahkan, rencana pemasangan tembok sudah direncanakan jauh hari sebelum pilkades ada.

Berita Rekomendasi

Mengingat sebelumnya tanah tersebut milik orang lain yang dijual kepada H Dulbaki.

Tetapi kemudian rencana pemasangan tembok itu diplintir oleh warga dengan menyebut pemasangan tembok karena kalah pilkades.

"Ini namanya pembohongan publik yang sangat merugikan keluarga kami. Apalagi kenyataannya jalan warga tersebut tetap ada dan warga tidak merasa dirugikan," tambahnya.

Terhadap tudingan bahwa ada 10 KK yang dikatakan tidak bisa keluar masuk lantaran jalannya ditutup ditepis oleh pihak H Dulbaki.

Karena dari hasil penelusurannya, tak ada warga yang merasa terisolir apalagi memprotes penerusan pemasangan tembok di lahan milik H Dulbaki sendiri.

" Disinilah bentuk pembohongan itu, karena bertolak-belakang dengan fakta di masyarakat," pungkas Irwan.

Diberitakan sebelumnya, H Dulbaki (50), warga Dusun Grujukan, Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, menyebutkan telah menutup jalan umum milik warga desa setempat dengan tumpukan batu.

Fauzi warga setempat menduga tumpukan batu untuk penutupan jalan karena yang bersangkutan kesal akibat calon kades yang didukungnya kalah.

Dugaan penutupan jalan juga disesalkan oleh Ketua BPD Desa Payudan Daleman karena persoalan kalah pilkades lalu berbuah penutupan jalan yang sudah dilalui warga setempat sejak puluhan tahun.(riv)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas