6 Kecamatan di Jember Dipasang Peringatan Dini Ttsunami
"Saat BMKG mengumumkan adanya potensi tsunami, maka sirine EWS ini harus dibunyikan. Tombol dipencet," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Warga di desa-desa tersebut sudah diberi pelatihan dan sosialisasi ketika ada gempa dan tsunami.
"Salah satu pelajaran dasarnya adalah slogan kami 'kalau ada gempa bersembunyilah di bawah meja, kalau ada tsunami berlarikan ke tempat tinggi',", lanjut Rizal.
Warga akan dibantu oleh relawan bencana desa setempat. Di enam desa itu, ada 10 orang relawan di masing-masing desa. Mereka akan dibantu aparat setempat antara lain TNI dan kepolisian, dalam bertindak. Misalkan, sampai harus mengungsi ke tempat tinggi.
Secara teori, gelombang tsunami akan menerjang sekitar 25 - 30 menit setelah gempa.
Warga yang menyelamatkan diri bisa kembali ke rumah masing-masing ketika BMKG telah menyatakan pengkahiran peringatan dini tsunami tersebut.
"Dalam urusan tsunami, yang menentukan adalah MBKG. Kami dari BPBD membuat pengurangan resiko bencana (PRB). Diantaranya melalui mitigasi, peringatan dini, dan kesiapsiagaan. EWS itu masuk dalam tahapan peringatan dini," tegas Rizal.
EWS ini baru diujicoba Rabu (3/12/2014) lalu. Ujicoba tersebut sekaligus diikuti dengan sosialisasi pemakaian dan penanganan ketika tsunami melanda.
Saat ujicoba lalu, sirine EWS di Bandealit dan Lojejer yang tidak berbunyi, karenanya dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sebab perangkat tersebut merupakan bantuan dari BNPB tahun anggaran 2014. Kabupaten Jember, kata Rizal, masuk dalam peta tsunami nasional sehingga mendapatkan bantuan tersebut.
Desa-desa di kecamatan di atas merupakan kawasan berpotensi terkena tsunami karena berbatasan langsung dengan laut Jawa.
Jember memiliki pengalaman terkena tsunami tahun 1994 yakni di Pantai Bandealit Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo.
Kala itu, tidak ada korban jiwa, namun kerugian material terjadi.
Pemerintah pusat, lanjut Rizal, memiliki program master plan tsunami. Master plan tsunami itu mulai dari Nangro Aceh Darussalam sampai Papua.
Daerah yang dilintasi adalah kawasan yang dilintasi tiga lempeng yakni Indo Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ketiga lempeng itu jika bertumbukan akan menimbulkan gempa dan potensi tsunami.
"Itu terbentang mulai Sumatera, Jawa, Maluku, sampai Papua. Di Jawa berada di bagian selatan. Kalau Jawa Timur mulai Pacitan sampai Banyuwangi. Jember salah satunya," imbuh Rizal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.