Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Rekahan 35 Meter di Bukit Tlogolele, Warga Krakal dan Tanggapan Bawah Diungsikan

Sejumlah warga di dusun Krakal dan Tanggapan Bawah, Desa Slatri, Karangkobar, Banjarnegara mulai diungsikan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Muncul Rekahan 35 Meter di Bukit Tlogolele, Warga Krakal dan Tanggapan Bawah Diungsikan
ist
Relawan melakukan evakuasi jenasah korban tanah longsor di Banjarnegara 

Laporan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA- Sejumlah warga di dusun Krakal dan Tanggapan Bawah, Desa Slatri, Karangkobar, Banjarnegara mulai diungsikan.

Langkah itu sebagai arahan Kepala Desa dan tindaklanjut hindari jatuhnya korban antisipasi adanya longsor susulan yang lebih besar.

Yaitu longsor besar sebagaimana yang dikhawatirkan oleh BNPB, dimana telah terjadi rekahan yang membentuk sepertu kolam baru, berukuran sekitar 30 meter dan kedalaman 1 meter.

Rekahan baru itu posisinya berada di Gunung Tlogolele yaitu di hutan Tanggapan. Mengarah ke dusun Krakal dan Tanggapan Bawah, Karangkobar juga.

BNPB mengingatkan, jika terjadi hujan deras maka rekahan itu akan terisi air dan berbahaya karena akan terjadi longsor besar.

Untuk mengantisipasi korban jiwa maka BNPB merekomendasikan agar penduduk di bawah rekahan itu diungsikan.

BERITA TERKAIT

Selasa (16/12) sejumlah warga mulai diungsikan. Mereka diungsikan digabung dengan lokasi pengungsian korban longsor yaitu di beberapa titik posko pengungsi di Kecamatan Karangkobar.

Mereka digabung dengan pengungsi desa Jemblung yang telah tertimpa longsor.

Kemarin, Tim Kaji Cepat Gerakan Tanah, yang terdiri BNPB, PVMBG, LIPI, BMKG dan Pemda Banjarnegara menemukan adanya rekahan tanah baru di Gunung Tlogolele.

Yaitu berada di hutan Tanggapan yang mengarah ke Dusun Krakal dan Dusun Tanggapan Bawah, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar.

Namun demikian, sebagian warga di lokasi bahaya longsor itu belum mendapat sosialisasi terkait hal tersebut.

Kepala Dusun (Kadus) Dusun III Tanggapan Bawah, Pangat (31), Selasa (16/12/2014) mengatakan, warga di Dusunya belum mendapatkan sosialisasi terkait potensi bahaya longsor yang mengancam desanya.

"Sampai saat ini, kami belum tau kalau dusun kami masuk dalam daerah rawan longsor adanya rekahan tanah di atas tebing bukit cupit yang berada tepat diatas Dusun kami," ujar Pangat, Selasa (16/12/2014).

Dia mengungkapkan, pihak kepala Desa Slatri memang sudah melakukan sosialisasi terkait titik rawan bencana longsor di Desa Slatri. Namun, tidak menjelaskan adanya temuan rekahan tanah diatas bukit Cupit Urang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas