Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Progea, Mobil Multiguna Berbahan Bakar Gas Karya Konsorsium ITS

Konsorsium penelitian yang terdiri ITS, PT INKA (Persero), PT Railindo Global Karya, Disperindag Jatim, dan IKM Jatim berhasil menciptakan kendaraan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Progea, Mobil Multiguna Berbahan Bakar Gas Karya Konsorsium ITS
surya/habibur rohman
MOBIL MULTI GUNA - Dua mobil multiguna hasil konsorsium ITS dengan beberapa pihak yang didanai Kementerian Riset dan Teknologi dipamerkan di depan halaman Kantor Rektorat, Jumat (19/12/2014). 

Inovasi lain mobil ini juga bisa dilihat dari penggunaan material lokal.

Tantra menyebut 75 persen material mobil ini murni produk dalam negeri dan hanya 25 persen yang diimport dari luar negeri (Tiongkok), seperti pompa bahan bakar tekanan tinggi, pompa bahan bakar tekanan rendah, dan injector.

Beberapa komponen mesin sudah bisa dibuat sendiri seperti assembly cylinder block, assembly cam shaft, assembly cylinder head, assembly balancer, electronic control unit dan assembly crank shaft.

”Ke depannya kami ingin 100 persen material yang digunakan dari dalam negeri sehingga program ini benar-benar untuk kemandirian bangsa,”katanya.

Deputi Menteri Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi, Agus Puji Prasetyono memastikan kendaraan ini sudah bisa diproduksi masal tahun 2015.

”Prinsip dasar mobil ini sudah dipenuhi, selanjutnya PT INKA tinggal mengembangkan finishingnya untuk kemudian memproduksi secara massal,”terang Agus saat ditemui di ITS.

Meski secara prinsip sudah bisa diproduksi, Agus berharap konsorsium ini tidak berakhir, melainkan terus meriset dan mengembangkan produk ini sehingga menjadi industri yang mandiri dan kuat.

BERITA REKOMENDASI

Agus optimistis produk ini bisa diterima masyarakat pedesaan, krean itu pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk memanfaatkan mobil inovatif ini.

Saat ini saja telah ada pesanan 100 unit yang masuk ke PT Inka, sebagain besar pesanan dari kabupaten/kota di Indonesia.

Meski produksi mobil dilakukan PT Inka, tetapi hak paten dari komponennya akan menjadi masing-masing orang dan ITS sebagai lembaganya.

”Akan banyak paten yang muncul, tidak hanya satu, tetapi berpuluh-puluh paten dan nantinya milik perguruan tinggi," jelas Agus Puji Prasetyono.

"Sedang royaltinya juga akan dikemablikan ke perguruan tinggi serta orang-orang yang terlibat dan mereka juga akan menjadi tim untuk mengembangkan generasi-generasi berikutnya,”pungkasnya.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas