Revitalisasi Teluk Benoa Bisa Munculkan Destinasi Wisata Baru di Bali
Diketahui, fakta kondisi Teluk Benoa saat ini sangat memprihatinkan. Terjadi pendangkalan yang mengkhawatirkan terhadap kehidupan hutan mangrove
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek revitalisasi Teluk Benoa di Bali diprediksi bisa memunculkan pusat pariwisata baru di Pulau Dewata. Karena revitalisasi menawarkan fasilitas lebih untuk wisatawan karena kondisi wisata di Bali saat ini yang mulai padat terutama Kuta dan Legian.
“Dilihat dari gambar maketnya, revitalisasi Teluk Benoa sebagai destinasi wisata baru di Bali menawarkan fasilitas lebih yang bisa dinikmati wisatawan. Ada segmentasi market khusus bagi wisatawan yang ingin fasilitas lebih yang berbeda dari di Kuta, Legian, dan Nusa Dua. Kenikmatan untuk stay atau tinggal di situ lebih lama akan lebih menarik bagi para wisawatan,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy dalam pernyataannya Minggu ( 21/12/2014).
Dengan adanya destinasi wisata di luar Kuta dan Legian, kata Didien apalagi memiliki akses dan fasilitas khusus, para wisatawan bisa berlama-lama untuk menikmati Bali. Terlebih, melihat dari maketnya, revitalisasi Teluk Benoa menawarkan fasilitas lebih bagi wisatawan yang tidak dijumpai di Kuta, Legian, ataupun Nusa Dua.
Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (Gahawisri) ini juga mengatakan, dengan bertambahnya masa kunjung wisatawan di Bali, maka akan meningkatkan perekonomian yang lebih besar lagi bagi masyarakat Bali.
Diketahui, fakta kondisi Teluk Benoa saat ini sangat memprihatinkan. Terjadi pendangkalan yang mengkhawatirkan terhadap kehidupan hutan mangrove akibat sedimentasi. Bahkan, sekarang ini Teluk Benoa dipenuhi sampah, baik sampah sisa pembangunan jalan tol, maupun sampah rumah tangga. Setiap hari tidak kurang sampah yang diangkut mencapai empat truk.
Kondisi ini mendorong pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 51 tahun 2014 yang membolehkan dilakukan revitalisasi di teluk Benoa yang luas keseluruhannya mencapai 3300 Ha terdiri hutan mangrove 1400 ha dan sisanya perairan yang telah alami sedimentasi.
Studi kelayakan bersama yang dilakukan IPB, ITB, UGM, ITS dan UNHAS menghasilkan kawasan Teluk Benoa dapat di revitalisasi. Menurut rencana dari luas keseluruhan 3300 Ha yang akan direvitalisasi 1400 Ha. Revitalisasi teluk Benoa dilakukan setelah melakukan kajian lingkungan, sosial dan budaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.