2 Januari Manusia Perahu Dipulangkan ke Filipina
Pemerintah Filipina akhirnya mengakui bahwa 88 dari ratusan manusia perahu yang ditampung di Tanjung Batu, Berau, adalah warga negara mereka.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Pemerintah Filipina akhirnya mengakui bahwa 88 dari ratusan manusia perahu yang ditampung di Tanjung Batu, Berau, adalah warga negara mereka. Sebelumnya telah dilakukan verifikasi terhadap manusia perahu yang mengaku berasal dari Pulau Bangau-bangau dan Tawi-tawi.
"Hasil komunikasi secara bilateral (Indonesia dan Filipina), disepakati pemulangan 88 orang manusia perahu dari Filipina akan dipulangkan pada tanggal 2 Januari 2015," kata Wakapolres Berau, Kompol Indratmoko, Selasa (23/12/2014).
Meski demikian, Indratmoko mengaku belum tahu secara pasti, bagaimana teknis pemulangannya.
"Informasi yang saya dapat lewat SMS, mereka akan dipulangkan melalui jalur udara. Tapi saya tidak tahu teknisnya bagaimana," imbuhnya.
Namun kabar pemulangan manusia perahu asal Filipina itu, kata Indratmoko merupakan kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu oleh banyak pihak.
"Yang jelas mereka (Filipina) sudah melakukan verifikasi dan mengakui warga negaranya," katanya lagi.
Lantas bagaimana dengan ratusan manusia perahu yang mengaku dari Malaysia?
"Kalau manusia perahu dari Malaysia belum tahu. Memang ada informasi non formal tapi tidak bisa saya sebutkan. Kita tunggu saja informasi resminya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Rabu (10/12/2014) lalu, Manuel R Ramos perwakilan Filipina dari Konsulat Jenderal di Manado mengunjungi tempat penampungan manusia perahu di Tanjung Batu, Kecamatam Derawan.
Dari hasil pendataan yang disertai dengan wawancara kepada manusia perahu itu, 88 manusia perahu mengaku pernah tinggal atau menjadi keturunan warga dari Badjao Village, Filipina. Sementara sebagian lagi mengaku lahir dan melahirkan anak di sekitar perairan Semporna, Malaysia.
Saat itu, tim verifikasi dari Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Anang Nugroho menuturkan, pihak Filipina bersedia menanggung semua pembiayaan untuk memulangkan manusia perahu yang berjumlah 88 orang.
Kepala Imigrasi Tanjung Redeb, Erwin Hariadi mengaku mendapat informasi, bahwa Filipina memang mengakui 88 manusia perahu sebagai warga negaranya. Hanya saja, kata Erwin, pihaknya belum mendapat informasi secara pasti kapan warga Filipian itu dipulangkan.
"Saya memang dapat informasi dari Kementerian Luar Negeri, Filipina memang mengakui mereka sebagai warga negaranya, tapi karena belum ada kepastian kapan pemulangannya, saya kira jangan diberitakan dulu deh. Karena belum ada informasi resmi," ujarnya singkat.