Larangan Rapat di Hotel,Dindik Jatim Manfaatkan Bangunan Mangkrak
“Itu nanti juga akan kita fungsikan. Tapi akan diperbaiki dulu,”katanya.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Pemberlakuan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 10 Tahun 2014, tentang Larangan Instansi Pemerintah menggelar acara di hotel, membuat Dinas Pendidikan Jatim melirik aset yang selama ini mangkrak dan jarang dimanfaatkan.
Diantaranya, gedung di Kecamatan Tandes, Surabaya dan penginapan di Jalan Cipunegara, Surabaya.
Ada juga asrama di kantor Dindik Jatim, Jalan Jagir Sidoresmo 5 Surabaya dan Asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) di Lawang, Kabupaten Malang.
Sementara asrama pelatihan di UPT Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) Dindik Jatim di kompleks Kampus Universitas Negeri Surabaya, Ketintang akan lebih dioptimalkan.
Informasi yang diterima Surya(Tribunnews.com Network), lokasi asrama pelatihan di Kecamatan Tandes terdiri dari bangunan dua lantai yang kondisinya kini tak terawat.
Bahkan tak satupun petugas, baik penjaga maupun pekerja proyek terlihat disana. Hanya ada material bekas pembangunan yang berserakan di halaman gedung.
Jika dilihat kondisinya, asrama tersebut memang sangat tidak layak untuk difungsikan. Padahal menurut informasi, asrama itu sudah dibangun sejak tiga tahun lalu.
Sedangkan asrama di Jalan Cipunegara sulit diakses karena pintu gerbang juga tertutup rapat dan terkunci. Informasinya, penginapan tersebut nyaris tak pernah difungsikan untuk kegiatan instansi, termasuk Dindik Jatim.
Hanya beberapa kali ada mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menggunakannya.
Sekretaris Dindik Jatim, Sucipto, mengakui sebagian aset dindik tersebut mangkrak alias belum difungsikan maksimal.
Seperti asrama pelatihan siswa dan guru SMK di Tandes dan Jalan Cipunegara, Surabaya.
“Itu nanti juga akan kita fungsikan. Tapi akan diperbaiki dulu,”katanya.
Bangunan-bangunan milik dindik jatim ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan berskala kecil hingga sedang.
Tetapi untuk kegiatan besar seperti olimpiade siswa se jatim pihaknya akan memanfaatkan aset Pemprov seperti Asrama Haji Sukolilo maupun Islamic Center.
”Tetapi sebisa mungkin mengutamakan aset dindik sendiri. Yang penting harus menggunakan anggaran itu sesuai kebutuhan,” katanya.(uus)