Hiswana Migas Sulsel Harapkan Suplai BBM Lancar
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulsel tampak tenang menghadapi kemelut BBM
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jelang tutup tahun, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tampaknya didera kemelut. Misalnya saja, pemerintah pusat berencana meninjau kembali harga BBM bersubsidi di tahun depan.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menjelaskan, kebijakan itu untuk antisipasi turunnya harga minyak dunia nanti.
Juga ada pembatalan penghapusan RON 88. Sofyan bilang, penghapusan bbm oktan tersebut belum dapat dilakukan saat ini lantaran persiapan teknis dan infrastruktur belum matang.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulsel tampak tenang menghadapi kemelut BBM bersubsidi itu.
"Yang penting ada, karena tangki kita, diisi jenis apa saja bisa. Tinggal dibersihkan," ujar ketua Hiswana Migas Sulsel, Burhanuddin Lestim kepada Tribun Timur, Selasa (30/12/2014). Baginya, pengusaha minyak dan gas di Sulsel masih mampu untuk urusan finansial.
Hanya saja, Burhanuddin berharap tidak adanya kelangkaan bahan bakar. "Kalau ada kelangkaan, suplai kita bakal terputus. Kita bisa rugi," imbuhnya.
Terkait keputusan pemerintah yang ingin meninjau ulang harga BBM bersubsidi tahun depan, Hiswana Migas Sulsel mengaku manut saja pata regulasi nantinya. "Kita ikuti saja pemerintah. Kalau seperti Pertamina saja tidak bisa apa-apa, apa lagi kita. Kita mendukung saja," kata Burhanuddin.
Hiswana Migas Sulsel menyambut baik pembatalan penghapusan RON 88. Kendati Baharuddin selaku ketua menjelaskan, tidak ada dampak berarti bagi anggotanya jika saja RON88 dihapuskan.
"Yang berdampak itu di Jakarta. Di Sulsel tidak ada masalah. Tapi kita sambut baik juga," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.