Keluarga Kapten Iriyanto Hindarkan Galih Tonton Televisi
"Perlahan kami mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya. Tapi butuh waktu,"
Editor: Y Gustaman
Keluarga Pilot Irianto Hindari Galih dari Televisi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Galih Gegana terus merengek ingin bertemu ayahnya Iriyanto, kapten pilot AirAsia QZ8501 yang hilang kontak saat penerbangan menuju Singapura dari Surabaya, Minggu (28/12/2014).
Ia belum tahu kondisi sebenarnya dari pesawat yang dikemudikan ayahnya. Pascakejadian itu, keluarga pun memadamkam televisi di rumahnya, dengan harapan Galih tidak mengetahui jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan sekitar Selat Karimata.
Saat ini bocah berusia delapan tahun itu hanya diberitahu keluarga bahwa ayahnya masih bekerja. Iriyanto tercatat sebagai mantan pilot militer berpengalaman. Ia memilih pensiun dini untuk kemudian menjadi pilot di sejumlah maskapai.
"Dia terus bertanya kepada kami dan terus menangis, soalnya dia rindu kepada ayahnya," ujar Budi Sutisno, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (1/1/2015). Sutrisno adalah saudara Kapten Iriyanto.
Budi mengakui lambat laut Galih akan mengetahui peristiwa sebenarnya dari peristiwa hilangnya AirAsia QZ8501. "Perlahan kami mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya. Tapi butuh waktu," terangnya. (mac/tribunjabar)