162 Peti Jenazah Dibuat Hanya dalam Waktu Dua Hari Dua Malam
Para pekerja tengah sibuk menyempurnakan peti jenazah tak jauh dari ruangan Posko Disaster Victim Identification (DVI) RSUD Sultan Imanuddin.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Dewi Agustina
Juni menjelaskan sempat kesulitan memenuhi permintaan bupati sediakan 162 peti dalam waktu satu malam. Dia beralasan kesulitan mencari bahan-bahan, karena saat malam pukul 20.00 WIB itu, alumunium foil, dan karpet yang dicari-cari tak kunjung didapat lantaran toko-toko di wilayah yang didatangi sudah tutup.
Siapa sangka, keesokan harinya, Rabu (31/12/2014), ia akhirnya menyelesaikan 80 unit peti jenazah. Jumat malam pihaknya berhasilmembuat 175 unit peti. Sabtu (3/1/2015), pihaknya kembali ingin mencapai target membuat hingga 180 peti.
"Yang penting satu peti sudah jadi, harus hari itu juga, harus ada contoh supaya ada spesifikasi. Setelah itu, saya sudah tahu modelnya saya kerjakan dengan teman-teman beres," ungkapnya.
Ia menyebutkan, selain tanggung jawab dan amanah, semua ini dikerjakan secara bergotong-royong. Dengan niat tulus dan murni semata-mata untuk membantu korban.
"Saya terima kasih buat dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya para pekerja, peti ini bisa selesai semua, walaupun tidak selesai satu malam, tetapi dua hari dua malam," kata Juni.
"Mewakili warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kami turut berduka cita yang sangat mendalam. Sebagai bentuk duka yang mendalam, kami sudah menyiapkan karangan bunga (di atas peti) sebagai bukti kami turut berduka cita yang mendalam.
"Hanya inilah yang bisa diberikan dari masyarakat Kobar. Mudah-mudahan bisa sedikit melegakan, bahwa peti sudah terkemasi dengan baik. Hanya itulah yang mampu kami berikan," usainya.
Secara terpisah, Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar mengatakan ingin berupaya maksimal membantu korban. Dengan mencoba membuat 162 peti jenazah dalam waktu satu malam. Dengan begitu diharapnya dapat membantu seratus persen.
"Soalnya kalau waktu evakuasi korban di Rumah Sakit (Sultan Imanudin) sini kalau kita enggak siap kan, gimana tuh? Akhirnya kami selesaikan (dua hari dua malam)," kata dia.
Ia menyatakan, setelah melihat jenazah dan suasana duka para keluarga korban, dia turut merasakannya. Dengan alasan itulah peti jenazah disertakan karangan bunga di atasnya.
"Kami turut berduka, kami kasih bunga di atas peti," ujarnya.
Pantauan di lokasi, ratusan peti jenazah berjejer rapi tak jauh dari ruangan Posko DVI RSUD Sultan Imanuddin. Peti-peti tersebut sebagian besar sudah disertakan karangan bunga di atasnya.
Peti jenazah itu sudah diisi korban penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 sejak pengataran jenazah pada hari pertama ke Surabaya. Dua jasad pertama dievakuasi oleh tim gabungan Basarnas dari perairan Selat Kalimata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.