TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Pencarian korban dan serpihan pesawat Asia terus dilanjutkan, namun hingga kini banyak kendala yang dihadapi oleh tim pencari. Salah satunya ombak yang tinggi. Untuk 'mengatasi' gelombang laut itu. Basarnas pun meminta bantuan dari manusia perahu yang kini ditampung di Tanjung Batu, Kecamatan Derawan Kalimantan Timur.

Seperti manusia pada umumnya, manusia perahu juga tidak lepas dari kisah-kisah mistis. Apalagi 'pengalaman' mereka sebagai manusia perahu yang punya track record keselamatan tinggi. Buktinya, hingga saat ini tidak ada catatan anggota keluarga atau kapal-kapal mereka yang tenggelam karena cuaca buruk.

Manusia perahu dipercaya sebagai pawang ombak. Mereka memiliki 'keahlian khusus' untuk menaklukan ombak.

"Ada permintaan dari Basarnas untuk memperbantukan mereka sebagai pawang ombak. Mereka diminta membantu 'mengendalikan ombak'", kata Mappasikra Mappaseleng, Koordinator Penanganan Orang Asing saat mendampingi tiga pawang ombak dari Tanjung Batu menuju Balikpapan, Minggu (4/1/2014). (*)