BRI Minta Maaf Atas Insiden Penolakan Uang Logam dari Nasabah
Permintaan maaf itu disampaikan atas tanggapan pemberitaan yang menyorot keluhan Zulkfli Parangka
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Beo, Dulchahir, di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, meminta maaf atas kekeliruan yang dilakukan pegawainya yang telah menolak setoran uang logam yang dibawa nasabah.
Permintaan maaf itu disampaikan atas tanggapan pemberitaan yang menyorot keluhan Zulkfli Parangka yang kesal karena tiga keping uang logam yang diikutkan dalam setoran itu ditolak oleh teller dari satu-satunya bank di Kecamatan Beo itu.
"Kemarin (6/1/2015) sore, teller yang menolak transaksi itu datang ke rumah saya dan meminta maaf. Kemudian, pada malam harinya, Kepala BRI Unit Beo datang juga ke rumah dan meminta maaf atas kekeliruan pegawainya," ujar Zulkifli, Rabu (7/1/2015).
Zulkfili juga menuturkan, selain Kepala BRI Unit Beo, Kepala BRI Cabang Tahuna yang membawahi BRI Unit Beo juga menelepon dan menyampaikan permohonan maaf. "Dia berbicara melalui telepon Kepala BRI Unit Beo kepada saya dan meminta maaf," kata Zulkifli.
Dulchahir mengatakan, pihaknya berharap kejadian ini bisa dipahami sebagai kekeliruan pegawai mereka akibat situasi dan kondisi di BRI Unit Beo. "Kami akan jadikan hal ini sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik ke depan dan tidak terulang lagi," ujar Dulchahir.
Dia juga menegaskan, pimpinan BRI pada tingkatan tertentu secara berjenjang akan menegur pegawai yang melakukan kekeliruan dalam melaksanakan tugas. Tindakan prosedural sesuai aturan di BRI juga akan diterapkan jika memang terdapat unsur kesengajaan dari kejadian tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, awalnya Zulkifli mengunggah kekesalannya dalam kalimat di akun jejaring sosial Facebook miliknya. Ungkapan kekesalan itu terkait sikap teller BRI Unit Beo yang menolak transaksinya.
Pemberitaan atas kasus ini menuai banyak perhatian pembaca. Hal itu membuat pihak BRI Unit Beo lalu meminta maaf.
Kabupaten Talaud merupakan salah satu kabupaten dari tiga kabupaten di Sulawesi Utara yang berada di kawasan Nusa Utara yang merupakan wilayah perbatasan dengan Filipina. Di wilayah ini memang warga enggan menerima transaksi dengan menggunakan uang logam. Selain Talaud, dua kabupaten lainnya adalah Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sitaro. Di dua kabupaten itu juga, uang logam sudah sangat jarang digunakan dalam transaksi. (Ronny Adolof Buol)