Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Ugal-ugalan, Sopir Trans Jogja Diawasi CCTV

"Tahun 2014, sudah mulai dipasang CCTV di tiga bus untuk uji coba. Jadi semua aktivitas sopir bisa terpantau dari kantor," kata Kepala Dishubkominfo D

zoom-in Hindari Ugal-ugalan, Sopir Trans Jogja Diawasi CCTV
Tribun Jogja / Hendra Krisdianto
Bus Trans Jogja 

TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Sopir di Yogja kini tidak bisa ugal-ugalan lagi.

Perilaku sopir Trans Jogja mulai dipantau melalui kamera CCTV.

Itu untuk mencegah sopir ugal-ugalan sehingga membahayakan penumpang.

"Tahun 2014, sudah mulai dipasang CCTV di tiga bus untuk uji coba. Jadi semua aktivitas sopir bisa terpantau dari kantor," kata Kepala Dishubkominfo DIY, Budiantono usai rapat Komisi C di DPRD DIY, Selasa (6/1/2015).

Anton menjelaskan, CCTV yang sudah dipasang merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Nantinya, Pemda akan mengupayakan anggaran dari APBD DIY untuk pengadaan CCTV di puluhan bus Trans Jogja lainnya.

Ia mengakui, keberadaan CCTV penting untuk memantau perilaku sopir.

Ia pribadi pernah mendapati ada sopir ugal-ugalan yang nekat berkendara tanpa menyalakan lampu. Ketika dilaporkan secara resmi ke operator yakni PT Jogja Tugu Trans (JTT), mereka justru mengelak.

BERITA TERKAIT

"Laporan saya tidak dipercaya. Masa saya seorang Kepala Dinas mengarang cerita? Kalau ada CCTV itu kan ada bukti jelas," ungkap Anton.

Selain CCTV, Dishubkominfo DIY juga menerapkan Intelegence Traffic System (ITS). Ada pemasangan GPS di 74 armada.

Dari situ bisa dipantau bus mana saja yang beroperasi, bus mana yang menyalahi jalur serta waktu tunggu bagi penumpang.

"Ini program jangka panjang. Sedang kami mulai," ucapnya.

Anggota Komisi C DPRD DIY Chang Wendryanto sepakat dengan pemasangan CCTV tersebut.

Ia mengeluhkan sopir Trans Jogja yang kian ugal-ugalan. Termasuk untuk memantau tindak kejahatan di dalam bus.

"Makanya perlu dipantau lewat CCTV," desak Chang.

Tak hanya di dalam armada, CCTV juga perlu dipasang di ruas-ruas jalan utama. Belakangan, tindak kejahatan di jalan makin marak di Yogyakarta.

Sebut saja insiden pembacokan yang terjadi tak lama setelah underpass Jombor dibuka.

"Banyak kejahatan di jalan, pembacokan, jambret yang tak terungkap. Kalau ada CCTV kan lebih mudah membuktikannya," ucap politikus PDIP itu.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas