Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Buruk, Nelayan Kupang 'Parkir' Perahu Sejak 1 Januari

Sekitar 50 perahu dan kapal milik nelayan berlabuh di Pantai Oeba.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cuaca Buruk, Nelayan Kupang 'Parkir' Perahu Sejak 1 Januari
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
CUACA BURUK NELAYAN MAKASSAR TIDAK MELAUT- Sejumlah perahu nelayan bersandar di Muara Jeneberang Barombong, Makassar, Sulsel, Selasa (1/4). Nelayan tidak melaut akibat ombak dilaut mencapai empat meter sementara itu BMKG Sulsel mengingatkan agar nelayan mewaspadai ombak tinggi akibat angin kencang disertai hujan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawati Pos Kupang, Yeni Rahmawati

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG---Sekitar 50 perahu dan kapal milik nelayan berlabuh di Pantai Oeba. Tidak ada aktivitas melaut sejak 1 Januari 2015 karena  cuaca buruk.

Pantauan Pos Kupang, semua perahu dan kapal nelayan di Oeba berbaris rapi,  diikat  kuat pada penopang masing-masing agar tidak terlepas bila dihempas gelombang dan tertiup angin.

Salah seorang nelayan, Him, ditemui di Oeba, Selasa (6/1/2015)  mengatakan, ia telah menghentikan sementara melaut sejak tanggal 1 Januari 2015. Ia mengurungkan niatnya melaut karena  cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan di wilayah perairan Kupang.

Apalagi, kata Him, ia langsung menyaksikan kondisi di laut  berupa gelombang tinggi dan tidak memungkinkan untuk melaut. Demi keselamatan, ia memilih untuk melakukan kegiatan lainnya.

Hal senada disampaikan Kasim. Ia mengatakan, gelombang laut yang tinggi  telah menghambat kegiatannya untuk melaut. "Ini  kondisi alam, jangan berani menantang bila tidak menginginkan sesuatu terjadi. Untuk itu, kapal dilabuhkan sementara sambil menunggu cuaca membaik," ujar Kasim.

Him dan Kasim berharap cuaca di perairan Kupang dan NTT umumnya secepatnya  membaik, agar nelayan bisa melaut lagi. "Semoga cuaca berangsur pulih, sehingga kami dapat melaut kembali," tutur Kasim.

Berita Rekomendasi

Nelayan di Nun Baun Dela (NBD), Herman Lado (52) ditemui di Pantai NBD, Selasa (6/1/2015) mengatakan, para nelayan terpaksa menghentikan sementara melaut dan memarkirkan perahu di darat karena cuaca buruk.

"Sejak pertengahan Desember 2014 kami  memarkirkan perahu di darat dan menghentikan  melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang. Risikonya nyawa jika kami memaksa  melaut. Untuk sementara kami hanya duduk-duduk sambil terus memantau cuaca dan berharap segera membaik agar kami bisa kembali melaut," kata Herman.

Nelayan lainnya, Marthen, juga mengaku menghentikan sementara melaut karena cuaca belum membaik.  "Kami sudah tahu kalau masuk Desember sampai akhir Februari gelombang tinggi dan angin kencang akan melanda laut di NTT. Kami tidak melaut sejak Desember 2014. Biasanya Maret cuaca sudah kembali membaik dan kami bisa kembali melaut. Saat ini kami memarkirkan perahu di darat untuk mencegah terpaan gelombang laut," ujar Marthen.  
 

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas