Gubernur Awang Menangis Sampaikan Kondisi Kaltim Masih Terbatas
"Pembangunan Kaltim memang sudah berubah. Tapi ini merupakan akumulasi pembangunan selama 58 tahun. Mohon maaf saya terbawa emosi."
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Suasana haru meliputi Sidang Paripurna HUT ke-58 Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (8/1/2015). Penyebabnya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyampaikan pidato kondisi Kaltim sambil menangis.
"Pembangunan Kaltim memang sudah berubah. Tapi ini merupakan akumulasi pembangunan selama 58 tahun. Mohon maaf saya terbawa emosi. Saya tak bisa menghindari ini. Wajar ini manusiawi," kata Awang sambil menyeka air matanya.
Seharusnya, kata Awang, di usia 58 tahun, Kaltim sudah menjadi rumah yang nyaman bagi warganya. Namun karena kondisi itu tak kunjung terjadi dan masih serba terbatas, ada niatan Kaltim menuntut otonomi khsusu kepada pemerintah pusat.
"Keterbatasan listrik Kaltim, pendidikan belum berkualitas, infrastruktur tidak sempurna. Seharusnya tidak ada pengangguran dan kemiskinan," urai Awang.
Direktur RSUD AW Sjahranie, dr Rachim Dinata yang menjadi Ketua tim dokter yang menangani kesehatan Awang, sampai harus naik ke mimbar sidang untuk menenangkan Awang yang terlihat sangat emosional.