Masih Ada Warga Yogya Buang Hajat di Sungai
"Memang masih ada, tidak semua tapi segelintir saja. Itu karena kondisi," ujar Ketua Rw 01, Code Utara, Kota Baru, Gondokusuman, Ariyanto, Kamis (8/1/
TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA - Di Kota Yogyakarta yang notabenya adalah kota pelajar dan destinasi wisata, ternyata masih ada warga yang terpaksa buang air besar (BAB) di sungai.
Kebiasaan ini dilakukan warga bantaran Sungai Code, khususnya di Rt 01/01, Code Utara, Kota Baru, Gondokusuman.
"Memang masih ada, tidak semua tapi segelintir saja. Itu karena kondisi," ujar Ketua Rw 01, Code Utara, Kota Baru, Gondokusuman, Ariyanto, Kamis (8/1/2015).
Ariyanto menjelaskan, di wilayahnya hanya ada tujuh kamar mandi umum yang mempunyai fasilitas untuk MCK. Jumlah tersebut digunakan setiap harinya oleh 62 Kepala Keluarga (KK).
Ada pula beberapa warga sudah punya kamar mandi, namun tidak dilengkapi kakus.
"Kalau banyak yang mau 'BAB'-nya antre di kamar mandi umum. Kalau antreannya panjang ya ada yang terpaksa BAB di sungai," tegas dia.
Menurut Ariyanto, untuk saat ini sebenarnya kesadaran warga untuk tidak 'BAB' di sungai semakin meningkat. Kebiasaan 'BAB' di sungai itu dulunya turun temurun, namun untuk saat ini sudah berkurang jauh. Itu pun permasalahanya karena fasiitas MCK yang minim.
"Jumlah tujuh MCK umum yang ada saat ini sebenarnya belumlah ideal dengan jumlah 62 kepala keluarga (KK)," tandas dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Ika Rostika mengatakan, untuk saat ini belum 100 persen warga yang menggunakan jamban. Namun pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan sosialisasi memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak 'BAB' sembarangan.
"Kita terus sosialisasi agar warga mempunyai kesadaran tidak buang sampah atau BAB di sungai. Gerakan itu sudah sejak 2003 lalu," kata dia.