Pesawat Panglima TNI Jadi Sampel Simulasi Pencarian Black Box
Akan ada briefing kepada tim penyelam TNI Angkatan Laut dari Jakarta yang saat ini sudah berada di Lanud Iskandar dan akan merapat ke KRI Banda Aceh.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim penyelam dari KRI Banda Aceh gagal menemukan kotak hitam atau black box kendati sudah melakukan penyelaman dan penyisiran ekor pesawat AirAsia QZ8501 di kedalaman 30 meter Laut Jawa dekat Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalteng, Jumat (9/1/2015) pagi.
"Mereka sudah turun tapi kemudian naik lagi. Nanti akan diberi arahan soal di mana posisi black box dalam ekor dan bagaimana cara membukanya," ujar Komandan Lanud Iskandar Letnan Kolonel (Pnb) Jhonson Hendrico Simatupang di Posko Utama Pencarian, Lanud Iskandar.
Menurutnya, akan ada briefing kepada tim penyelam TNI Angkatan Laut dari Jakarta yang saat ini sudah berada di Lanud Iskandar dan akan merapat ke KRI Banda Aceh.
Briefing tersebut mengenai informasi lokasi black box dan langkah-langkah untuk menemukan serta mengevakuasinya dari dasar ke permukaan laut.
Investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utama di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, turun tangan dengan memberikan briefing dan simulasi tentang posisi hingga cara menemukan black box di pesawat jenis Airbus 320-200 tersebut.
Sebuah pesawat Boeing 737-400 yang ditumpangi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dari Jakarta ke Pangkalan Bun dan tengah terparkir di landasan Lanud Iskandar menjadi sampel untuk simulasi dan briefing tersebut.
Dengan sampel ekor pesawat tersebut, Nurcohyo memberikan briefing dan arahan kepada tiga penyelam TNI Angkatan Laut tentang posisi black box dan bagaimana cara mengevakuasinya ke permukaan laut.
"Kami memberi briefing kepada tiga orang anggota penyelam TNI AL. Nanti mereka akan menjelaskan pada penyelam lain yang ada di lokasi," ujar Nurcahyo.
Diharapkan briefing ini akan membantu memudahkan penemuan black box kendati jenis dan karakter kedua ekor pesawat tersebut berbeda.
"Ada kemiripin antara pesawat Boeing ini dengan Airbus AirAsia. Tadi, kami beri tahu para penyelam, kira-kira black box ada di mana," ujarnya.
Nurcahyo berharap black box masih berada di tempatnya dan tidak terlepas dari ekor pesawat karena benturan keras sehingga pencarian bisa membuahkan hasil. Begitu pun memory modul di black box tersebut.
Menurutnya, memori modul yang juga menjadi komponen dari black box menjadi barang penting karena sebagai tempat penyimpanan seluruh data penerbangan yang terjadi di dalam pesawat.
"Kalau black box tak diketemukan, ya kami hanya bisa maksimalkan data temuan yang ada untuk bisa dicari tahu penyebab kecelakaan pesawat ini, termasuk hanya dari serpihan-serpihan yang sudah ditemukan," tuturnya. (Abdul Qodir)