Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata-kata Kasar Pemicu Penikaman Mahasiswa Oleh Simpatisan Wali Kota Makassar

Penyebabnya pada saat pendemo menyampaikan aspirasi, salah seorang di antaranya mengatakan 'wali kota anjing'.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kata-kata Kasar Pemicu Penikaman Mahasiswa Oleh Simpatisan Wali Kota Makassar
Kompas.com
Situasi rumah jabatan (Rujab) Walikota Makassar di Jl Penghibur pasca penikaman terhadap seorang pendemo dari kalangan mahasiswa, Jumat (9/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penikaman terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi menolak anggaran pengadaan sendok Rp 1 miliar terjadi saat korban dan rekan-rekannya bentrok dengan massa simpatisan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

"Bentrokan terjadi di depan rujab (rumah jabatan) Wali Kota Makassar di Jalan Penghibur antara mahasiswa dengan massa simpatisan wali kota Makassar, Jumat (9/1/2015) sekitar pukul 16.50 Wita.

Penyebabnya pada saat pendemo menyampaikan aspirasi, salah seorang di antaranya mengatakan 'wali kota anjing', sehingga memicu simpatisan wali kota melakukan aksi anarkis. Akibat kejadian itu, seorang pendemo mengalami luka teriris benda tajam," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi.

Pendemo yang menjadi korban penikaman diketahui bernama Rahmat (25) warga BTN Hamsi, Blok B nomor 5.

"Pelaku penikaman pendemo belum diamankan, karena keburu kabur saat polisi baru tiba," katanya.

Endi menambahkan, untuk mengantisipasi bentrok susulan, sebanyak 40 personel kepolisian dari Polsekta Ujungpandang dibantu aparat dari Polrestabes Makassar berjaga di rumah jabatan wali kota Makassar.

"Ada sempat diamankan 3 orang pendemo oleh polisi. Dikhawatirkan pendemo tersebut dikejar oleh massa simpatisan wali kota Makassar," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Puluhan mahasiswa dari Barisan Elemen Mahasiswa dan Masyarakat Makassar (BEMM Makassar) melakukan aksi demonstrasi, Jumat (9/1/2015) pukul 16.50 Wita.

Mereka menolak anggaran pengadaan sendok Rp 1 miliar, ranjang wali kota Rp 220 juta, selimut Rp 80 juta, kulkas untuk rumah jabatan Rp 15 juta, jet ski Rp 700 juta dan pembuatan website per kecamatan Rp 60 juta.

Mahasiswa juga mendesak Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto agar meminta maaf secara terbuka atas karut marutnya pembahasan RAPD Kota Makassar yang tidak pro-rakyat.

Mereka juga meminta wali kota meminta maaf atas insiden penghinaan dan pemukulan terhadap mahasiswa di Balai Kota Makassar pada 1 November 2014 lalu.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas