Kapal Crest Onyx yang Mengangkut Ekor Pesawat Air Asia Segera Tiba di Pelabuhan Kumai
Kapal Crest Onyx yang mengangkut ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar laut Selat Karimata segera tiba di pelabuhan Kumai
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews.com/ Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, KUMAI - Kapal Crest Onyx yang mengangkut ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar laut Selat Karimata segera tiba di pelabuhan Kumai, Minggu (11/1/2015) siang.
Informasi yang dihimpun, kapal itu akan datang berasama dengan Tim SAR Rusia (penyelam) yang akan mengakhiri operasinya melakukan pencarian dan evakuasi.
Dikatakan, kapal milik Crest Onyx SKK Migas ini sementara sudah berada tak jauh dengan pelabhuna. Pihak tim Gabungan Basarnas tengah menjemput dengan menggunakan speedboat untuk menujukkan posisi tempat bersender kapal.
"Sudah di muara. Kapal itu baru pertama kali ke sini (pelabuhan Kumai)" ujar salah seorang tim evakuasi yang bertugas mengatur kedatangan Crest Onyx, Bripka Mangimbo di lokasi.
"Perjalanan dari muara hingga sampai Pelabuhan untuk Kapal Crest Onyx sekitar satu jam," tambahnya.
Pantauan di lokasi, puluhan Brimob tengah bersiaga menanti kedatangan kapal itu.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar laut Selat Karimata, Sabtu (10/1). Pengangkatan ekor pesawat itu menggunakan balon pelampung, yang kemudian ditarik ke permukaan dengan crane kapal Crest Onyx, milik SKK Migas.
Ekor pesawat itu direncanakan akan di bawa ke Pelabuhan Teluk Kumai.
Informasi yang dihimpun, proses pengangkatan ekor pesawat dilaksanakan beberapa tahap antara lain, penyelaman pertama dilakukan guna pengecekan hasil pemasangan Belt.
Aksi para penyelam TNI dimulai dengan turunnya dua penyelam ke permukaan di titik pengangkatan ekor pesawat pada pukul 06.01 WITA, dilanjutkan dua penyelam lagi pada pukul 06.02 WITA. Pada pukul 06.26 WITA para penyelam naik ke permukaan, dan pukul 10.12 WITA para penyelaman mulai melakukan pengisian udara sebanyak 6 tabung.
Tahap selanjutnya, pada pukul 11.14 WITA, para penyelam mulai turun dan tiba di permukaan pukul 11.31 WITA. Pada pukul 11.40 WITA penyelaman dilanjutkan kembali dan pukul 11.48 WITA para penyelam tiba di permukaan. Pada pukul 11.50 WITA, lifting bag muncul ke permukaan dan ekor pesawat terlihat terangkat ke permukaan, dengan dibantu penarikan menggunakan tali tros kapal. Proses evakuasi ini dimulai sejak pukul 06.00 WITA.
Ekor pesawat AirAsia QZ-8501 berhasil diangkat walaupun terdapat beberapa kendala yang menghambat dalam proses evakuasi, salah satunya kondisi cuaca dan arus di perairan tempat jatuhnya pesawat.
Hal lain yang juga menjadi hambatan dan dihadapi Tim SAR di lapangan adalah sistem pengangkatan ekor pesawat ke atas permukaan. Meski demikian Tim SAR telah menyiapkan Subsurface Vehicle yang dilengkapi balon khusus untuk mengambangkan pesawat dari bawah air.
Operasi yang berlangsung mulai hari kamis akhirnya membuahkan hasil dengan terangkatnya ekor pesawat AirAsia pada siang hari ini.
Lokasi penemuan ekor AirAsia QZ-8501 berada di titik koordinat 3 derajat 38' 39'' Lintang Selatan dan 109 derajat 43' 45'' Bujur Timur. Lokasinya berjarak sekitar 127 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer dari Pulau Belitung.
Serpihan bagian ekor pesawat telah diverifikasi oleh dua penyelam dari Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut yang berada di kedalaman 34 meter. Saat ditemukan, obyek sudah terkoyak di beberapa sisi. Namun bentuk ekor masih jelas terlihat karena menghujam ke dasar laut.