Mayat Bocah Penyelam Batu Cincin Asanae Ditemukan di Kolong Jembatan
Mayat Muhammad Fajar (11), murid SDN Asanae, Desa Mariotengnga, Kecamatan Marioriawo, Soppeng, Minggu (11/1/2015) pagi, akhirnya ditemukan tim SAR
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.WATANSOPPENG, - Mayat Muhammad Fajar (11), murid SDN Asanae, Desa Mariotengnga, Kecamatan Marioriawo, Soppeng, Minggu (11/1/2015) pagi, akhirnya ditemukan tim SAR dan warga di Kolong Jembatan Sungai Asanae, Salo Paccakko, poros Watangsoppeng-Lappariaja, sebelah barat Bone.
Fajar dinyatakan tenggelam Jumat (9/1/2014) siang, saat menyelam di Sungai Acanae, atau Salo Paccakko, bersama 4 rekannya untuk mencari batu permata di dasar sungai berbatu itu.
Putra pasangan Jusman- Rossi itu diduga terbawa arus sungai saat asyik mencari batu permata. "Ditemukan jam sembilan pagi, setelah ada orang p[intar yang pegang air sungai," kata Hasyim, warga setempat.
Fajar tenggelam, saat sebagian warga sekitar menuju masjid untuk Salat Jumat, Fajar justru menuju Sungai Asanae.
"Anak itu mencari batu permata, saat khutbah Jumat, sekitar pukul 12.15 wita, dia terbawa arus," kata warga Soppeng, Abd Rasyid.
Sejak Jumat, ratusan orang mengarahkan perhatian ke Sungai Asanae, Desa Mariotengnga, Kecamatan Marioriawo, Soppeng, Sabtu (10/1) sore.
Sementara sungai berair bening, puluhan anggota tim SAR beraksi. Sebagian anggota tim SAR mondar-mandir di permukaan air sungai di sela bebatuan menggunakan perahu karet.
"Kasihan, sudah dua hari dicari belum didapat," kata seorang warga sambil menempelkan dada di pagar jembatan sekitar 15 kilometer dari perbatasan Bone-Soppeng, Lamuru.
Keramaian yang kemacetan di Jl Poros Soppeng-Bone itu dipicu tenggelamnya seorang murid kelas 4 sekolah dasar, Fajar (11).
Warga dan Tim SAR mulai melakukan pencarian sejak Jumat sore, dilanjutkan Sabtu pagi.
Kejadian yang menimpa Fajar menggegerkan warga Kota Watansoppeng. Ia menjadi perbincangan aktivis dan pejabat di warung-warung kopi.
"Sungai Asanae memang sering didatangi orang untuk mencari batu permata. Sejak batu permata naik daun di Soppeng, sungai itu banyak dikunjungi orang," kata Amriyadi, Ketua KPU Soppeng di Warkop Teh Susu Telur, Cabbenge, Soppeng.
Kepala Kesbangpol Soppeng, Andi Sarianto, mengatakan, Soppeng sedang dilanda demam batu.
"Di mana-mana orang bicara permata, di mana-mana orang ma'goso," kata aktivis HMI Makassar era 1980-an itu. Di pinggir jalan raya menuju Kota Soppeng, Jl Cikke, belasan penjual batu permata (bie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.