Pantai Penuh Sampah, Turis Asing Bersih-bersih Sampah di Pantai Berawa Denpasar
"Ya kebetulan rencananya pagi ini jalan-jalan saja ke pantai ini. Tetapi sesampainya di sini saya diberitahu teman guide ada kegiatan bersih-bersih
TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Banyaknya sampah di tepi pantai di Denpasar membuat prihatin wisatawan asing.
Agar pantai bebas dari smapah, sejumlah turis asing melakukan bersh-bersih sampah di pantai Berawa Denpasar.
Wajah wisatawan asal Italia, Lusi tampak dibasahi keringat. Sesekali wanita berambut pendek ini mengusap dahinya, ketika sibuk mengambil sampah yang berserakan di Pantai Berawa, Kuta Utara, Minggu (11/1/2014).
Lusi begitu antusias, terlihat membawa "peralatan perang", di pinggangnya tampak menempel plastik polybag warna hitam, sementara tangannya memegang sapu untuk mengumpulkan sampah. Setelah sampah terkumpul, ia memasukan ke polybagnya.
"Ya kebetulan rencananya pagi ini jalan-jalan saja ke pantai ini. Tetapi sesampainya di sini saya diberitahu teman guide ada kegiatan bersih-bersih pantai. Saya ikut saja," ujarnya sambil mengais sampah rerumputan dan plastik.
Lusi merasa sangat senang dengan kegiatan tersebut. Ia banyak mendapat kenalan baru.
"Ya senang sekali membersihkan pantai bersama-sama, meski lelah, tetapi tak terasa karena dikerjakan rame-rame," terangnya.
Perempuan murah senyum ini mengaku sangat menghargai sejumlah orang yang ikut membersihkan sampah bersamanya.
"Pantai ini seperti di Italia. Saya sangat respect dengan orang-orang di sini. Mereka masih peduli pada pantai dan alam," jelasnya.
Koordinator aksi bersih pantai, Gede Sumarta menyebutkan, bila aksi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan para pengunjung di Pantai Berawa.
"Sebulan kami langsungkan dua kali. Semua orang yang beraktivitas di Pantai Berawa ini kami libatkan termasuk para wisatawan," jelasnya.
Aksi tersebut dilakukan, sebab kondisi wilayah pesisir pantai di Kabupaten Badung, khususnya Pantai Berawa sudah sangat parah.
"Sampah kiriman datang tiap saat dan menumpuk di pantai. Kami selaku orang yang hidup dari pantai melakukan ini untuk kelangsungan hidup kami. Kebetulan ada teman kita, Isabella. Ia mau mengkoordinir warga asing yang berada di sekitar sini ikut kegiatan ini," jelasnya.