Pasien DBD di RSUD Jombang Membludak, Renggut 3 Nyawa Balita
“Dari jumlah 47 pasien itu, tiga orang pasien gagal diselamatkan atau meninggal dunia. Semuanya masih balita,” kata dr Pudji Umbaran, Senin (12/1/2015
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Pengaruh musim, warga diminta berhati-hati terutama terhadap ddemam berdarah.
Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang meningkat tajam selama 1,5 bulan terakhir.
Bahkan dalam kurun waktu itu tiga orang yang semuanya masih berumur di bawah lima tahun (balita) meninggal.
Akibat melonjaknya jumlah pasien DBD, RSUD pun kebanjiran pasien DBD. Selain dirawat di ruangan, pasien juga menjalani perawatan di lorong-lorong.
Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, menyatakan, sejak Desember 2014 hingga pertengahan Januari ini, terdapat 47 pasien DBD yang dirawat secara intensif RSUD.
“Dari jumlah 47 pasien itu, tiga orang pasien gagal diselamatkan atau meninggal dunia. Semuanya masih balita,” kata dr Pudji Umbaran, Senin (12/1/2015).
Diterangkan Pudji, tiga balita yang meninggal itu memang sudah dalam kondisi ‘grade dua’ dan ‘grade’ tiga atau fase kegawatan saat dibawa ke RSUD.
Meningkatnya jumlah penderita DBD, menurut Pudji, karena siklus alam. Yakni, dari musim kemarau berganti ke musim penghujan.
Sebagai langkah antisipasi, pihak RSUD menambah stok cairan infus. Selain itu juga melakukan penambahan stok trombosit darah.
Iin Indahyati (43), salah satu keluarga pasien mengatakan, sudah tiga hari ini dia menunggui anaknya yang dirawat inap di RSUD Jombang akibat terserang DBD. (sutono)