Tiga Eks Karesidenan Kediri Dilarang Berebut Membangun Bandara
"Kami siap menghadirkan ketiga pemkab untuk duduk bersama pada forum seminar atau diskusi," ujarnya.
TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI - Tiga pemerintah daerah di eks Karesidenan Kediri diharapkan tidak saling rebutan dalam membangun bandar udara.
Untuk memperlancar pembangunan bandar udara, pemkab yang berkepentingan harus duduk bersama.
Hal itu diungkapkan Pemimpin Kantor Bank Indonesia (BI) Kediri Joko Raharto saat diskusi bersama kalangan wartawan di Kediri, Senin (12/1/2015).
Menurut Joko Raharto, dari pengamatan pemberitaan di media massa, setidaknya ada tiga pemerintah daerah yang berencana membangun bandara.
Ketiga pemkab di eks Karesidenan Kediri itu masing-masing Kabupaten Kediri, Blitar dan Nganjuk.
Malahan Pemkab Kediri dan Nganjuk menunjukkan keseriusannya untuk merealisasinya.
Seperti Pemkab Kediri sempat memasukkan anggaran feasibility study (FS) bandara sebesar Rp 500 juta pada APBD 2015.
Ide dasar pembangunan bandara di daerah karena diprediksi pada 5 tahun ke depan Bandara Juanda sudah sangat krodit menyusul peningkatan arus penumpang.
Sehingga untuk mengantisipasinya perlu ada bandara alternatif yang dibangun di daerah.
Menyusul rencana ketiga pemkab untuk membangunan bandara, pihak Bank Indonesia siap untuk memfasilitasi guna membahas masalah tersebut.
"Kami siap menghadirkan ketiga pemkab untuk duduk bersama pada forum seminar atau diskusi," ujarnya.
Malahan jika diperlukan akan menghadirkan pihak-pihak terkait di pusat untuk membahas masalah bandara.
"Menteri Perhubungan Ignatius Jonan khan kakek buyutnya orang Kediri akan kami undang," tambahnya.
Termasuk pihak Dephamkam dan Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun bakal dihadirkan untuk didengar pendapatnya.
"Otoritas perizinan dan pihak yang terkait dapat kami dengarkan pendapatnya," tambahnya.
Saat ini ada sejumlah daerah yang telah memiliki lapangan terbang (lapter) seperti Pemkab Jember, Banyuwangi dan Sumenep.
Malahan Lapter Jember dan Banyuwangi sudah mulai dioperasionalkan melayani rute komersial pendek antar kota di Jatim.
Informasi yang dihimpun Surya Online(Tribunnews.com Network), rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kediri sempat diwacanakan pertama kali pada kepemimpinan Bupati Kediri Ir H Sutrisno.
Beberapa lokasi yang dipilih di wilayah perbatasan Plosoklaten - Wates, Papar - Purwoasri dan Banyakan - Grogol.
Namun rencana ini terganjal ketentuan, karena wilayah udara eks Karesidenan Kediri merupakan kawasan zona latihan terbang pesawat tempur dari Pangkalan Udara Iswahyudi.(dim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.