Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengembang Perumahan Tanah LC di Jember Janjikan Sertifikat Aman

"Saya memang sejak awal mengawal program ini agar berhasil. Bupati juga memberikan amanat agar ada perumahan dibangun di atas tanah LC itu," ujar Syah

zoom-in Pengembang Perumahan Tanah LC di Jember  Janjikan Sertifikat Aman
Surya/Sri Wahyunik
Nelayan puger, Jember Berdemo di kantor BPN mempertanyakan status tanah LC, Senin (12/1/2015) 

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Ketua Koperasi Makmur Sejahtera Syahrawi memastikan kalai sertifikat milik warga dalam program Land Consolidation (LC) masih terjaga dan aman.

Syahrawi menegaskan di hadapan anggota KOmisi A DPRD Jember kalau sertifikat itu tidak bisa dipindahtangankan, begitu juga aset tanahnya tidak bisa diperjualbelikan.

Penjelasan Syahrawi disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan KOmisi A DPRD Jember, Camat Puger Sutrisno, dan Kepala Desa Puger Kulon Nurhasan, Rabu (14/1/2015).

Bahkan dalam kesempatan itu, Syahrawi juga menegaskan kalau dirinya sudah berbuat banyak dalam program tersebut.

"Saya memang sejak awal mengawal program ini agar berhasil. Bupati juga memberikan amanat agar ada perumahan dibangun di atas tanah LC itu," ujar Syahrawi.

Atas dasar itulah, pihaknya mulai membangun perumahan di kawasan tersebut.

Syahrawi mengakui kalau sertifikat asli milik warga dipegangnya untuk urusan pembiayan perumahan itu.

Berita Rekomendasi

Kini sebanyak 514 sertifikat dititipkan kepada notaris. Sedangkan sisanya 186 masih ia pegang karena ada kekeliruan identitas sehingga perlu pembenaran di kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN).

"Saya tegaskan tidak ada jual beli tanah karena tidak bisa dan tidak boleh," tegasnya.

Dengan segala persoalan pembiayaan perumahan di tempat itu, kepada anggota KOmisi A, Syahrawi berjanji akan menyelesaikan pembangunan 700 rumah di tempat tersebut.

Ia menyebutkan rumah yang sudah selesai terbangun sampai dengan atap mencapai 178 unit, 320 unit masih dalam bentuk fondasi, dan 60 unit masih dikerjakan sekitar 20 persen.

Ia menambahkan pihaknya sedang mencari pembiayaan murah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kementerian Perumahan Rakyat yang bunganya ringan.
"Itu baru bulan Juni nanti turun, jadi kami masih menunggu itu," tegasnya.

Menurutnya, untuk membangun perumahan di lokasi pinggir laut selatan itu, setidaknya dana sekitar Rp 10 miliar sudah tertanam di tempat itu.

Bantuan itu bukan dalam bentuk uang tetapi sarana dan prasarana seperti jalan umum, pengurukan, tempat sampah komunal, dan stimulan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas